RIYADH (Arrahmah.id) — Menteri Luar Negeri Pangeran Faisal bin Farhan telah menegaskan keinginan Arab Saudi untuk memperkuat hubungan bilateral dengan Republik Islam Iran dan keinginan negaranya untuk membahas cara mengaktifkan perjanjian antara kedua negara.
Berbicara pada konferensi pers bersama dengan timpalannya dari Iran Hossein Amir-Abdollahian di Riyadh pada Kamis (17/8/2023), Pangeran Faisal mengatakan dimulainya kembali hubungan diplomatik antara Arab Saudi dan Iran menandai momen penting untuk keamanan regional.
Kunjungan Amir-Abdollahian ke Riyadh mengikuti pembentukan kembali hubungan diplomatik antara Riyadh dan Teheran, yang ditengahi oleh Cina pada Maret, setelah tujuh tahun tanpa hubungan resmi.
“Dalam rangka pelaksanaan perjanjian, misi kedua negara telah melanjutkan pekerjaan mereka, begitu pula penunjukan duta besar,” kata Pangeran Faisal.
Pangeran Faisal mengatakan bahwa Kerajaan ingin mengaktifkan keamanan dan perjanjian ekonomi yang ditandatangani dengan Iran. Dia juga menyampaikan rasa terima kasih Arab Saudi kepada Iran atas dukungannya terhadap tawaran Kerajaan untuk menjadi tuan rumah World Expo 2030.
Sementara itu, Amir-Abdollahian menggambarkan diskusi di Riyadh sebagai hal yang “berhasil.”
Dia mengatakan bahwa Republik Islam menghargai peran yang dimainkan Arab Saudi di kawasan, menambahkan bahwa kedua negara dapat bekerja sama untuk menyelesaikan masalah kawasan yang masih ada.
Amir-Abdollahian mengatakan bahwa hubungan dengan Arab Saudi bergerak ke arah yang benar dan menekankan bahwa negaranya bertekad untuk memperkuat hubungan dengan Kerajaan.
Dia menambahkan bahwa Presiden Iran Ebrahim Raisi akan “segera” mengunjungi Arab Saudi.
Pangeran Faisal telah melakukan kunjungan penting ke Teheran pada Juni, di mana dia bertemu dengan Amir-Abdollahian dan Presiden Ebrahim Raisi.
Di bawah kesepakatan yang ditandatangani pada Maret, Riyadh dan Teheran setuju untuk membuka kembali kedutaan dan konsulat di wilayah masing-masing dan menerapkan perjanjian kerja sama keamanan dan ekonomi yang ditandatangani lebih dari 20 tahun yang lalu.
Arab Saudi memutuskan hubungan dengan Iran pada 2016 setelah serangan terhadap kedutaan besarnya di Teheran dan konsulat di Masyhad. (zarahamala/arrahmah.id)