OREGON (Arrahmah.com) – Berhasil merancang dan membangun data center baru yang hemat energi di Oregon, Facebook membagi resep teknologi ‘hijau’ data center-nya itu ke perusahaan berbasis internet lainnya.
Facebook berharap, jika ada lebih banyak perusahaan yang membangun data center seperti miliknya, maka bisa memangkas konsumsi listrik dalam jumlah sangat besar.
Data center terbaru Facebook yang berlokasi di Prineville, pusat Oregon, Amerika Serikat (AS), diklaim 38 persen lebih efisien dalam penggunaan energi dibandingkan standar efisiensi energi industri. Kabarnya, perusahaan menghemat biaya sebesar 24 persen dengan data center ini.
Skema dan rancangan pusat data revolusioner Facebook ini akan tersedia untuk seluruh dunia.
“Kami membagi teknologi data center dan server yang lebih efisien kepada siapa saja yang tertarik menggunakannya. Upaya ini kami namakan Open Compute Project,” kata CEO Facebook Mark Zuckerberg, diberitakan The Seattle Times. “Kami menemukan, ada banyak hal tak dibutuhkan, diberi para manufaktur massa. Jadi, kami mengubahnya agar lebih cocok untuk aplikasi sosial,” ungkapnya.
“Kami mencoba membantu perkembangan ekosistem tempat pengembang bisa dengan mudah membangun bisnis awalnya,” lanjutnya.
Manager Design Hardware Facebook Amir Michael, mengungkapkan pendapat yang hampir sama.
“Kami melakukan ini semua, dan merasa ini tak hanya bagi kami sendiri. Maka kami membukanya bagi komunitas dalam skala besar,” kata Michael.
Sementara itu, Menurut VP platform server Dell Forrest Norrod, pusat data murah berarti biaya awal internet pun murah.
Rancangan Facebook benar-benar maju karena rancangannya sederhana, lebih murah dan lebih ramah lingkungan, ujar Weston.
“Saya rasa hal ini akan menjadi pengurangan terbesar biaya infrastruktur server yang pernah ada dalam dekade terakhir,” tuturnya
Perusahaan atau lembaga yang telah menyatakan ketertarikannya mengadopsi teknologi Facebook di antaranya Departemen Energi AS dan pembesut game jejaring sosial Zynga.
Adapun Advanced Micro Devices, Dell, Hewlett-Packard dan Intel, bekerjasama dengan Facebook dalam pengembangan teknologi ini. (SM/arrahmah.com)