CALIFORNIA (Arrahmah.com) – Facebook mengumumkan pada Rabu (18/4/2018) bahwa akan mulai meluncurkan perubahan cara menangani data pribadi untuk mematuhi aturan Uni Eropa.
Jaringan sosial, yang telah diguncang oleh pengungkapan tentang pembajakan data pribadi pada puluhan juta penggunanya, mengatakan akan mulai menerapkan “pengalaman privasi baru” untuk mematuhi Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR) Uni Eropa yang berlaku efektif Mei 25.
“Semua orang – tidak peduli di mana mereka tinggal – akan diminta untuk meninjau informasi penting tentang bagaimana Facebook menggunakan data dan membuat pilihan tentang privasi mereka di Facebook,” kata pernyataan dari chief privacy officer Erin Egan dan wakil penasihat umum Ashlie Beringer.
“Kami akan mulai dengan meluncurkan pilihan ini di Eropa pekan ini.”
Di bawah kebijakan baru, pengguna Facebook akan diminta untuk meninjau dan membuat pilihan tentang iklan yang mereka terima, termasuk apakah mereka ingin Facebook menggunakan data dari pihak ketiga.
Pengguna Facebook juga akan diminta untuk meninjau dan memilih apa yang harus dibagikan tentang informasi politik, agama, dan hubungan di profil mereka.
Selain itu, pengguna akan diizinkan untuk memilih atau tidak menggunakan teknologi pengenalan wajah.
Pernyataan itu mengatakan pengguna akan diberitahu bahwa pengenalan wajah adalah opsional, tetapi itu bisa menawarkan beberapa manfaat, seperti diberitahu ketika seseorang menggunakan gambar yang tidak sah.
“Kami tidak hanya ingin mematuhi hukum, tetapi juga melampaui kewajiban kami untuk membangun pengalaman privasi baru dan ditingkatkan untuk semua orang di Facebook,” tulis Egan dan Beringer yang dilansir Al Arabiya.
Berita itu muncul sepekan setelah pendiri Facebook Mark Zuckerberg menghadapi 10 jam interogasi di dua panel kongres menyusul pengungkapan bahwa data pribadi diambil pada 87 juta pengguna oleh Cambridge Analytica, sebuah konsultan yang bekerja untuk kampanye Donald Trump 2016.
Zuckerberg bersaksi bahwa Facebook bermaksud untuk menawarkan perlindungan privasi yang sama yang diwujudkan dalam GDPR untuk pengguna di seluruh dunia, tetapi mungkin ada beberapa perbedaan dalam format.
Egan dan Beringer mengatakan pengguna Facebook di UE akan mulai melihat permintaan pekan ini sehingga mereka dapat membuat pilihan sebelum 25 Mei. (fath/arrahmah.com)