KABUL (Arrahmah.com) – Amerika Serikat (AS) bakal mengirimkan 3.000 tentara tambahan untuk mengevakuasi sejumlah staf Kedutaan Besar AS di Kabul. Langkah itu dilakukan di tengah situasi yang memanas di Afghanistan.
Dilansir dari Associated Press, pada Kamis (12/8/2021), Juru Bicara Pentagon John Kirby mengatakan satu batalyon infanteri Angkatan Darat dan dua marinir akan memasuki Afghanistan dalam dua hari ke depan untuk membantu evakuasi sebagian staf kedutaan di Bandara Kabul.
Kirby mengatakan tambahan 1.000 anggota gugus tugas Angkatan Darat-Angkatan Udara akan pergi ke negara Teluk Qatar untuk membantu pemrosesan visa untuk evakuasi yang sedang berlangsung dari mantan penerjemah dan warga Afghanistan lainnya yang telah bekerja dengan orang Amerika di Afghanistan.
Kemudian, tim tempur brigade Angkatan Darat hingga 4.000 tentara dari Fort Bragg Carolina Utara akan pergi ke Kuwait untuk berjaga-jaga jika lebih banyak pasukan diperlukan untuk misi kedutaan.
Ia menekankan penempatan baru adalah misi sementara yang hanya berfokus pada penarikan kedutaan dan membantu Departemen Luar Negeri mempercepat pemrosesan visa untuk penerjemah Afghanistan dan lainnya, bukan langkah untuk terlibat dalam perang lagi.
Sementara itu, Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan pekerjaan diplomatik terus berjalan di Kedutaan Besar AS di Kabul.
“Tanggung jawab pertama kami selalu melindungi keselamatan dan keamanan warga kami yang bertugas di Afghanistan, dan di seluruh dunia,” kata Price saat memberikan pengarahan dari Kementerian
Price menyebut kecepatan serangan Taliban dan ketidakstabilan yang dihasilkan “sangat memprihatinkan”. Ia juga menegaskan pengurangan staf kedutaan tidak dilihat sebagai upaya mendukung Taliban.
“Kami berkomitmen untuk mendukung Afghanistan dan rakyatnya. Komitmen itu tetap ada,” ujarnya.
Kendati demikian, langkah itu dinilai menunjukkan kurangnya kepercayaan pemerintahan Biden pada kemampuan pemerintah Afghanistan untuk memberikan keamanan diplomatik yang memadai di Kabul mengingat sejumlah ibu kota provinsi jatuh ke serangan Taliban minggu ini.
AS sendiri telah menarik sebagian besar pasukannya dan secara resmi mengakhiri perannya dalam perang di Afghanistan. Pentagon telah menahan sekitar 650 tentara di Afghanistan untuk mendukung keamanan diplomatik AS, termasuk di bandara.
Dalam pengumuman yang disampaikan Kamis kemarin, Kedutaan Besar AS di Kabul kembali mendesak warga AS untuk segera meninggalkan Afghanistan. Nasihat itu dirilis sebelum pengumuman di Washington tentang pengurangan lebih lanjut staf yang sudah terbatas di kedutaan.
Sebagai informasi, Taliban terus memperluas serangannya sejak AS memutuskan untuk menarik pasukannya dari Afghanistan. Terakhir, Taliban sudah merebut 10 ibu kota provinsi. (hanoum/arrahmah.com)