JAKARTA (Arrahmah.com) – Politisi liberal, Eva Kusuma Sundari, meminta supaya Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kemenkominfo) menutup sejumlah situs berita yang dinilainya mengajarkan radikalisme. Desakan Eva ini menyusul peristiwa bom panci di Mapolsek Rajapolah, Tasikmalaya, Jawa Barat. beberapa hari lalu. Diduga pelaku meniru adegan di situs Inspire Magazine milik Alqaeda.
“Saya berharap Menkominfo serius merespons kejadian pengeboman di Tasik, karena berkaitan dengan tupoksi kementriannya,” kata anggota Komisi III DPR Eva Kusuma Sundari seperti dikutip Tribunnews.com, Sabtu (20/7/2013) malam.
“Ada dugaan pelaku mendapat ide dari situs Inspire Magazine Alqaeda, yang mengajarkan pembuatan bom panci pakai pressure cooker. Hal yang juga telah menginspirasi pelaku bom Boston marathon,” tutur Eva.
Menurut Eva, serial dalam situs Inspire Magazine Alqaeda yang bertajuk ‘Bagaimana Membuat Bom dengan Peralatan Dapur Ibu Anda’, sudah sepatutnya diblokir seperti yang dilakukan sebagian pemerintahan di dunia (Cina), yang melihat bahaya dan dampaknya terhadap masyarakat.
Adanya pembiaran, lanjut Eva, menyiratkan tidak adanya sense of crisis dari Kemekominfo, terkait efek domino terhadap makin maraknya tindakan-tindakan radikal pro jihad.
Karena itu Eva mendesak supaya Kemenkominfo menutup sejumlah situs “radikal” itu. Sayangnya, sepertinya Eva tak memahami benar situs-situs yang didorong supaya ditutup itu. Bukan hanya dia salah dalam menyebutnya, tetapi sejumlah situs yang disebut malah tidak ada. Anehnya dia mengatakan hal itu dengan mengatasnamakan partainya, PDIP.
“PDIP sangat berharap agar Menkominfo menutup situs-situs yang sudah meresahkan masyarakat dan aktivis-aktivis anti-kekerasan karena mengajarkan radikalisme, seperti Al Busroh.com, millahibrahim.wordpress.com, Millahibrahim.com, Arrahmah.com, VOI-voice of islam, jihat.com, dan tauhid wal jihat, yang bisa mendorong apa yang disebut self- radicalism (radikalisasi sukarela), dan mengantar seseorang mengambil tindakan radikal termasuk membuat bom,” papar Eva.
Dari penelusuran SI Online, situs Al Busroh.com, VOI-voice of islam, jihat.com, dan tauhid wal jihat seperti yang disebut Eva itu tidak ada. Situs millahibrahim.com, malah saat ditelusuri pada Ahad pagi (21/7/2013) diumumkan domainnya “for sale” alias sedang dijual. Yang benar ada adalah blogmillahibrahim.wordpress.com dan situs berita arrahmah.com.
Khusus arrahmah.com, ini adalah situs berita yang menyampaikan perkembangan informasi aktivitas mujahidin secara internasional. Sebagai situs berita, tentu saja bukan kewenangan Kemenkominfo untuk menutupnya. Tetapi kontennya terikat dengan kode etik jurnalistik dan institusi yang menangani adalah Dewan Pers bukan Kemenkominfo. Artinya tuntutan Eva juga salah alamat.
(SI Online/arrahmah.com)