ADDIS ABABA (Arrahmah.com) – Ethiopia dan Kenya diperkirakan akan membahas pengiriman tentara ke Somalia kemarin (17/11/2011) di sebuah pertemuan Dewan Keamanan dan Perdamaian Uni Afrika.
Kenya mengumumkan pada Rabu (16/11) bahwa negaranya ingin berkomitmen dalam misi Uni Afrika untuk Somalia (AMISOM) satu bulan setelah pasukannya melintasi perbatasan untuk memerangi Mujahidin Al Shabaab.
“Kami akan melihat, mengundang mereka untuk berdiskusi,” ujar Nissa Roguia berbicara mengenaiapakah pasukan Kenya akan ditawarkan dalam pertemuan tersebut.
Roguiai mengatakan kepada para anggota juga akan membicarakan komitmen Ethiopia ke Somalia.
Jika Ethiopia telah berkomitmen, tidak jelas tentara mereka akan disebarkan di Somalia di bawah naungan AMISOM atau badan regional (IGAD0.
Sebelumnya pada tahun 2006 Ethiopia pernah menginvasi Somalia dengan restu AS tetapi Mujahidin Somalia berhasil menendang keluar seluruh tentara Ethiopia pada tahun 2009. Setelah peristiwa tersebut, berulangkali dilaporkan bahwa pasukan Ethiopia berusaha memasuki Somalia melalui perbatasan.
Pada bulan lalu, Kenya mengirimkan pasukan melintasi perbatasan Somalia selatan untuk memerangi Mujahidin Al Shabaab di bawah tuduhan Mujahidin Al Shabaab bertanggung jawab atas serangkaian penculikan warga asing di wilayah Kenya.
Mujahidin Al Shabaab sendiri telah secara resmi menyangkal tuduhan Kenya dan mengatakan bahwa mereka tidak terlibat dengan penculikan tersebut.
Saat ini pasukan Uni Afrika (AMISOM) yang menduduki Somalia mencapai 9.700 tentara yang berasal dari Uganda dan Burundi yang bertugas melindungi pemerintahan boneka Somalia dan memerangi Mujahidin Al Shabaab, mencegah Mujahidin untuk menegakkan syariat Islam di bumi Somalia. (haninmazaya/arrahmah.com)