ADDIS ABABA (Arrahmah.id) – Tiga jemaah Muslim ditembak mati dan puluhan lainnya terluka oleh pasukan keamanan Ethiopia selama protes atas pembongkaran masjid agung Masjid Anwar di ibu kota Addis Ababa, Ethiopia.
Peristiwa itu terjadi usai shalat Jumat pekan lalu (2/6/2023). Polisi menggunakan gas air mata pada jemaah. Sekitar 114 Muslim telah dilaporkan ditangkap.
Baru-baru ini, otoritas lokal menghancurkan beberapa tempat ibadah Muslim di pinggiran Addis Ababa sebagai bagian dari proyek perencanaan kota yang kontroversial, memicu kemarahan di kalangan Muslim Ethiopia.
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Fana Broadcasting Corporate, saluran yang berafiliasi dengan negara, melaporkan bahwa 65 petugas polisi menderita “luka ringan dan berat”.
Menjelang shalat Jumat, aparat kepolisian dengan pakaian anti huru hara dikerahkan di luar masjid.
Anggota Pengawal Republik, unit elit yang bertanggung jawab melindungi institusi dan pejabat pemerintah, juga hadir.
Para jemaah meninggalkan masjid dengan tenang ketika beberapa pemuda mulai meneriakkan “Allahu Akbar”, dan tembakan terdengar, menebar kepanikan.
Beberapa di antara massa melempari polisi dengan batu, yang dibalas dengan gas air mata. Tidak jelas apakah polisi menggunakan peluru tajam, proyektil plastik atau tembakan kosong.
Tembakan terus terdengar selama sekitar dua jam sebelum ketenangan kembali dan polisi menutup jalan di sekitar masjid.
Amir, seorang pemuda yang berada di masjid untuk shalat Jumat mengatakan, “Kami kurang lebih tahu apa yang akan terjadi setelah shalat.”
“Ratusan saudara dan saudari kami ditangkap pekan lalu… orang-orang sangat marah karena masjid kami dihancurkan.”
Proyek perencanaan kota, yang dikenal sebagai Kota Sheger, melibatkan penggabungan beberapa kotamadya di wilayah Oromia di pinggiran ibu kota.
Hal itu telah menyebabkan penghancuran rumah dan bisnis, aktivis hak asasi lokal mengecamnya sebagai tindakan “ilegal”. (zarahamala/arrahmah.id)