JAKARTA (Arrahmah.id) – Gerakan Julid Fiisabilillah yang diinisiasi oleh netizen Indonesia semakin menarik perhatian netizen dari berbagai belahan dunia.
Setelah Indonesia dan Malaysia, netizen Turki juga sudah mulai bergabung menjadi squad baru pasukan Julid Fiisabilillah.
Para netizen dari berbagai belahan dunia tersebut tertarik bergabung karena mereka geram dengan kekejaman pasukan “Israel” yang tak henti membantai warga Palestina. Hal tersebut, mendorong mereka untuk bergabung melawan pasukan Zionis di dunia maya.
Sebagaimana diketahui, gerakan Julid Fiisabilillah menjadi sarana untuk menyatakan keberpihakan kepada Palestina sekaligus menentang pendudukan yang dilakukan oleh Zionis “Israel”.
Keberadaan pasukan Julid Fiisabilillah dinilai sangat berpengaruh dalam menjatuhkan mental para anggota “Israel” Defence Force (IDF), yang merupakan pasukan militer “Israel”, dan juga para pejabat “Israel”.
Komandan Satuan Operasi Khusus Netizen Julid Anti-“Israel”, Erlangga Greschinov, menjelaskan perkembangan pergerakan mereka hingga saat ini.
“Kami sebagai orang Indonesia, menyadari bahwa pendudukan ‘Israel’ (terhadap Palestina) harus diakhiri. Dan salah satu cara yang kami lakukan sebagai bangsa Indonesia adalah melakukan serangan siber, khususnya di media sosial,” kata Erlangga dalam wawancara dengan jaringan televisi Rusia, Russia Today.
Erlangga juga mengungkapkan bahwa beberapa dari anggota Netizen Force Julid Fiisabilillah merupakan hacker yang mampu meretas nomor WhatsApp para anggota IDF dan pejabat “Israel”.
“Beberapa dari kami yang merupakan beberapa hacker, mereka bisa meretas beberapa nomor Whatsapp dari anggota IDF dan beberapa pejabat. Dan kami bisa menyerang mereka,” ujarnya.
“Kami kirim mereka banyak pesan-pesan spam, dan juga banyak komentar-komentar negatif mengenai situasi di Gaza,” lanjutnya.
Selain menyerang dengan kata-kata julid, Erlangga juga mengungkapkan bahwa pihaknya memiliki kegiatan donasi.
“Dan juga tentang tujuan dari serangan ini adalah kami punya banyak hal untuk mengakhiri kekejaman pendudukan ‘Israel’ di Gaza. Kami juga punya kegiatan donasi,” terang Erlangga.
“Pemerintah kami juga telah banyak membuat tekanan kepada masyarakat internasional untuk bergerak bersama-sama mengakhiri kekejaman ini. Tapi, ini belum cukup,” imbuhnya.
Erlangga berharap gerakan Julid Fiisabilillah ini dapat memberikan tekanan agar pemerintah dan masyarakat Internasional bisa menghentikan pendudukan “Israel” di Palestina.
“Banyak pejabat ‘Israel’, dan juga anggota tentara IDF yang merasa terganggu dengan aktivitas semacam ini. Dan mereka komplain di media sosial, banyak orang Indonesia yang menyerang akun-akun mereka, seperti memposting banyak meme, dan juga memposting banyak komentar-komentar negatif,” paparnya.
“Salah satu tujuan kami adalah untuk terus memberikan tekanan kepada pemerintah kami untuk memastikan kepada masyarakat Internasional untuk bersama menghentikan pendudukan Gaza oleh pemerintah ‘Israel’,” imbuhnya.
Erlangga juga berharap gerakan ini dapat berkembang menjadi gerakan global. Dia bahkan mengungkapkan bahwa netizen dari Turki, Inggris dan Mesir mulai tertarik untuk bergabung dalam gerakan Julid Fiisabilillah.
“Beberapa hari kemarin, Saya sudah dikontak oleh beberapa netizen Turki, mereka juga ingin bergabung dengan gerakan kami dalam media sosial, dan juga banyak dari Malaysia dan juga beberapa netizen Inggris, dan saya juga dikontak oleh beberapa netizen Mesir. Mereka semua tertarik untuk bergabung bersama dalam gerakan ini,” ungkapnya.
“Jadi secara keseluruhan, banyak netizen dari berbagai negara sebenarnya ingin bergabung dalam gerakan ini,” pungkas Erlangga. (Rafa/arrahmah.id)