ANKARA (Arrahmah.com) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan negaranya tidak akan meninggalkan Suriah sampai pemilihan umum diadakan di negara yang dilanda perang tersebut.
“Kapan pun rakyat Suriah mengadakan pemilihan, kami akan meninggalkan Suriah kepada para pemiliknya,” ujar Erdogan pada acara forum TRT World di Istanbul pada Kamis (4/10/2018) seperti dilansir Al Jazeera.
Turki mengirim pasukan ke Suriah pada Agustus 2016 dengan klaim menjaga wilayah perbatasan dari ISIS.
Mereka melancarkan operasi lain awal tahun ini di daerah Suriah utara untuk menyingkirkan pasukan Kurdi yang berafiliasi dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang di Turki.
Erdogan melakukan kesepakatan dengan Vladimir Putin, Presiden Rusia, bulan lalu untuk membentuk “zona demiliterisasi”.
Zona tersebut akan memiliki kedalaman 15 hingga 20 km dan akan “memaksa” kelompok-kelompok yang dianggap “radikal” oleh Moskow keluar dari zona pada 15 Oktober.
Hai’ah Tahrir Syam (HTS), aliansi Mujahidin yang menguasai sebagian besar wilayah Idlib ditetapkan sebagai kelompok “teroris” oleh Turki pada Agustus lalu. (haninmazaya/arrahmah.com)