ANKARA (Arrahmah.com) – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, telah mengumumkan bahwa Turki telah kehilangan kesabarannya dengan milisi Kurdi yang menyerang negara itu dari negara tetangga Suriah, menyatakan bahwa operasi militer baru sedang berlangsung.
Berbicara pada konferensi pers setelah rapat kabinet kemarin, Erdogan mengatakan bahwa “Kami tidak memiliki kesabaran tersisa mengenai beberapa daerah di Suriah yang menjadi sumber serangan terhadap negara kami.”
“Kami bertekad untuk menghilangkan ancaman yang berasal dari sini, baik dengan kekuatan aktif di sana atau dengan cara kami sendiri,” ia memperingatkan, seperti dilansir Anadolu (12/10/2021).
Pengumuman presiden datang setelah dua polisi Turki terbunuh oleh tembakan yang ditembakkan dari wilayah Azaz di Suriah utara, yang berada di bawah kendali pasukan oposisi yang didukung Turki tetapi masih mengandung beberapa elemen milisi Kurdi, Unit Perlindungan Rakyat (YPG).
“Serangan terbaru terhadap polisi kami dan pelecehan yang menargetkan tanah kami adalah pukulan terakhir,” tegasnya.
Selama dekade terakhir konflik Suriah yang sedang berlangsung, milisi Kurdi di Suriah, seperti YPG dan Pasukan Demokrat Suriah (SDF), telah menjadi perhatian utama Turki, yang menganggap mereka sebagai cabang Suriah dari organisasi teroris yang dilarang, Partai Pekerja Kurdistan (PKK).
Operasi militer baru –jika dilakukan langsung oleh pasukan Turki, bukan hanya kelompok proksi mereka– akan menjadi intervensi militer besar keempat Ankara ke Suriah utara, setelah ‘Perisai Eufrat’ pada 2016, ‘Cabang Zaitun’ pada 2018, dan ‘Perisai Musim Semi’ pada tahun 2020. Operasi sebelumnya juga bertujuan untuk membersihkan kelompok dari wilayah perbatasan dan untuk melindungi keamanan nasional Turki. (haninmazaya/arrahmah.com)