ANKARA (Arrahmah.com) – Turki tidak akan meminta izin siapa pun untuk memerangi terorisme, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, Selasa (15/1/2019).
“Kami berhak menargetkan teroris yang mengancam negara kami dari wilayah Suriah,” kata Erdogan dalam sebuah artikel yang ditulis untuk harian Rusia, Kommersant.
Dalam artikel tentang kerja sama Turki-Rusia di Suriah, dia menekankan bahwa Turki tidak memiliki masalah dengan Kurdi Suriah atau kelompok lain yang tinggal di dalam perbatasan negara tetangga.
Starting the long overdue pullout from Syria while hitting the little remaining ISIS territorial caliphate hard, and from many directions. Will attack again from existing nearby base if it reforms. Will devastate Turkey economically if they hit Kurds. Create 20 mile safe zone….
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) January 13, 2019
“Akan menghancurkan Turki secara ekonomi jika mereka memukul Kurdi,” tulis Trump pada Minggu (13/1) di Twitter, menyamakan “Kurdi” dengan PKK / YPG, sebuah kebingungan yang berulang kali dikecam Turki.
“Tuduhan tanpa dasar dari AS tidak mencerminkan kenyataan, tetapi sudut pandang kelompok kepentingan tertentu,” tambah Erdogan.
“Krisis di Suriah hanya dapat diselesaikan oleh negara-negara yang akan mendapat manfaat dari penyembuhan luka-luka Suriah dan akan menderita karena memperdalam luka tersebut,” tambahnya. (Althaf/arrahmah.com)