ANKARA (Arrahmah.com) – Turki dan sekutunya, Tentara Pembebasan Suriah (FSA), telah kehilangan ratusan pejuang sejak dimulainya kampanye di barat laut Suriah tiga bulan lalu, ujar Presiden Tayyip Erdogan pada Sabtu (21/4/2018).
Turki dan sekutunya meluncurkan operasi yang dijuluki “Operasi Cabang Zaitun” pada Januari dan sejak saat itu menyapu pasukan Kurdi YPG dari wilayah Afrin.
Erdogan sebelumnya mengancam akan memperluas operasi hingga ke wilayah timur, sebuah langkah yang bisa meningkatkan ketegangan dalam konflik multi-sisi di Suriah.
“Bersama dengan 56 martir kami, tentara FSA memiliki ratusan martir,” ujar Erdogan kepada NTV Turki dalam sebuah wawancara yang disiarkan langsung, lansir MEMO pada Ahad (22/4).
Turki melihat YPG sebagai perpanjangan dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang memerangi pemerintah Turki selama beberapa dekade. PKK dianggap sebagai kelompok teroris oleh Turki, Amerika serikat da Eropa. Namun, Amerika serikat telah melatih dan mendukung milisi YPG dalam perang melawan ISIS di Suriah. Dukungan itu membuat marah Ankara.