ANKARA (Arrahmah.com) – Turki akan melancarkan operasi militer di timur laut Suriah, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada Sabtu (5/10/2019), setelah menuduh Washington tidak melakukan cukup untuk mengusir pejuang Kurdi Suriah dari perbatasannya.
Operasi udara dan darat di timur sungai Eufrat di Suriah dapat dimulai kapan saja, tambahnya.
Mengatasi pertemuan Konsultasi dan Penilaian Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) ke-29 yang berkuasa di Kizilcahaman, sebuah kota retret ibu kota Ankara, Erdogan mengatakan Turki bertujuan untuk membangun perdamaian di timur Sungai Eufrat dengan membersihkan wilayah Suriah dari para militan.
“Kami telah menyelesaikan persiapan dan rencana aksi kami, instruksi yang diperlukan diberikan,” kata Erdogan.
“Mungkin hari ini atau besok adalah waktu untuk membersihkan jalan bagi upaya perdamaian [kita] yang ditetapkan dan proses untuk mereka telah dimulai. Kami akan melakukan operasi darat dan udara.”
“Turki membersihkan area seluas 4.000 kilometer persegi (1.544 mil persegi) di Suriah dari kelompok-kelompok teroris dalam dua operasi lintas-perbatasan yang terpisah,” kata Erdogan.
Sejak 2016, Turki telah melakukan dua operasi militer besar di Suriah barat laut untuk membersihkan wilayah kelompok-kelompok militan, termasuk ISIS dan YPG, yang merupakan cabang Suriah dari PKK.
“Turki harus melaksanakan dan berhasil dalam operasi ini [di sebelah timur Eufrat] untuk keamanan nasionalnya dan [untuk memastikan] kembalinya warga Suriah di Turki ke negara mereka sendiri,” katanya.
Turki telah lama mengeluh tentang ancaman gerilyawan yang datang dari timur Eufrat di Suriah utara, yang bertetangga dengan perbatasan selatannya, bersumpah untuk mengambil tindakan militer untuk mencegah pembentukan “koridor teroris” di sana.
Turki membuat segala macam peringatan kepada pihak-pihak terkait masalah tentang pembentukan zona aman di Suriah utara, kata Erdogan.
(fath/arrahmah.com)