ANKARA (Arrahmah.com) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Kamis (20/4/2017) mengatakan bahwa Presiden AS Donald Trump akan melakukan apa yang mantan Presiden AS Barack Obama gagal lakukan mengenai Fetullah Gullen.
“Saya yakin Trump akan melakukan apa yang Presiden Obama gagal lakukan dalam hal ini,” kata Erdogan dalam sebuah wawancara di televisi A News.
Erdogan mengatakan bahwa dia mengharapkan AS untuk mengambil keputusan administratif yang diperlukan untuk mencegah Gulen mengoperasikan organiasi yang dianggap teroris oleh Turki di Pennsylvania.
“Pemimpin teroris ini tinggal di sebuah negara, yang merupakan sekutu strategis kami, dan ini bukan hanya saya yang kesal tapi juga bangsa Turki.”
“Saya pikir mereka setidkanya akan memanggilnya untuk diperhitungkan,” katanya sebagaimana dilansir AA (20/4/2017).
Menurut pemerintah Turki, organisasi FETO dan pemimpinnya yang berbasis di AS, Fetullah Gulen, melakukan upaya kudeta pada Juli 2016, yang menyebabkan 249 orang meninggal dan 2.200 orang terluka. Namun upaya kudeta itu berhasil digagalkan.
Turki juga mengatakan bahwa FETO berada di balik kampanye jangka panjang untuk menggulingkan negara melalu infiltrasi institusi Turki, khususnya militer, polisi, dan pengadilan.
Gulen mengasingkan diri di negara bagian AS, Pennsylvania sejak tahun 1999.
Setelah kudeta yang gagal tersebut, Turki mengirimi AS sebuah perintaan resmi untuk mengekstradisi Gulen berdasarkan sebuah perjanjian pada tahun 1979 antara kedua negara. Gulen seharusnya ditangkap sejak Turki mengajukan permintaan resmi pada 10 September.
Erdogan dijadwalkan akan mengunjungi AS pada 16 dan 17 Mei. Ekstradisi Gulen akan menjadi agenda utama selain Suriah dan Irak. (fath/arrahmah.com)