ANKARA (Arrahmah.com) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada Kamis bahwa pemerintahannya tidak akan mentolerir setiap negara dalam negara, secara khusus menargetkan pekerja pemerintah yang diduga telah membantu organisasi PKK.
“Para pegawai pemerintahan yang ditemukan memiliki hubungan dengan organisasi teroris PKK akan mendapat tindakan hukum dan dihapus dari jabatan mereka,” kata Erdogan, yang berbicara pada acara buka puasa di ibu kota Turki, Ankara.
Erdogan mengatakan bahwa ada dokter yang memberikan obat untuk teroris atau guru yang merekrut anggota untuk organisasi tersebut.
“Ini adalah beberapa kecenderungan miring dalam negara, dan tidak dapat diterima,” katanya, sebagaimana dilansir Anadolu Agency (16/6/2016).
PKK dimasukkan ke dalam daftar kelompok teroris oleh Turki, AS, dan Uni Eropa. Lebih dari 500 petugas keamanan Turki, termasuk tentara dan polisi dilaporkan meninggal, dan lebih dari 5.000 militan PKK tewas dalam operasi di seluruh Turki dan Irak Utara. (fath/arrahmah.com)