ANKARA (Arrahmah.com) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Dewan Eropa Charles Michel membahas perkembangan di Mediterania Timur pada Ahad (6/9/2020), CNN Turki melaporkan.
Sekutu NATO, Turki dan Yunani, telah terlibat pertengkaran terkait eksplorasi hidrokarbon di perairan yang disengketakan di laut dan luasnya landas kontinen mereka. Belum ada konfirmasi resmi dari pembicaraan tersebut.
Michel mengatakan pada Jumat (4/9) bahwa para pemimpin Uni Eropa akan memutuskan pendekatan “carrot and stick” ke Turki ketika mereka bertemu pada 24-25 September, mengusulkan konferensi untuk meredakan ketegangan di Mediterania Timur, lansir Reuters.
Ketegangan meningkat bulan lalu setelah Turki mengirim kapal survei seismik untuk eksplorasi hidrokarbon di perairan yang disengketakan di wilayah tersebut setelah kesepakatan maritim antara Yunani dan Mesir.
Pada Kamis, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan Yunani dan Turki telah setuju untuk meluncurkan pembicaraan teknis untuk menghindari bentrokan yang tidak disengaja di wilayah tersebut.
Keesokan harinya, Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis mengatakan Yunani akan memulai pembicaraan dengan Turki untuk menyelesaikan perselisihan di Mediterania Timur setelah “provokasi” Turki berhenti. (haninmazaya/arrahmah.com)