ANKARA (Arrahmah.com) – Bagi Turki, langkah Rusia di Suriah tidak dapat diterima, ungkap Presiden Recep Tayyip Erdogan kepada wartawan, Ahad (4/10/2015), sebagaimana dilansir oleh MEMO.
Berbicara di Bandara Internasional Esenboga di Ankara sebelum berangkat ke Perancis, Erdogan mengatakan: “Sayangnya, Rusia sekarang berada dalam kesalahan serius.”
Presiden Erdogan juga mengatakan bahwa serangan udara Rusia terhadap pasukan oposisi anti-rezim di Suriah adalah “tidak bisa diterima” dan memperingatkan bahwa serangan udara tersebut bisa mengasingkan Moskow di wilayah tersebut.
Berbicara kepada wartawan sebelum kunjungannya ke Perancis pada Ahad (4/10), Erdogan mengatakan bahwa Rusia sedang membuat “kesalahan besar” dan Turki “sedih dan terganggu” oleh tindakan Moskow, lansir Todays Zaman.
Rusia mulai melancarkan serangan udara pada Rabu (30/9) untuk memperkuat rezim Presiden Bashar al-Assad.
Erdogan mempertanyakan: “Apa yang Rusia inginkan di sini? Ada Assad yang melakukan terorisme negara dan sayangnya Rusia dan Iran mendukung orang ini?”
“Negara-negara yang berkolaborasi dengan rezim [Assad] akan bertanggung jawab dihadapan sejarah,” tegas Erdogan, lansir MEMO.
Erdogan juga bertanya berapa banyak pengungsi Suriah yang ditampung oleh Rusia dan Iran.
Turki telah menyambut pengungsi Suriah sejak awal perang, yaitu Maret 2011, dan sekarang menampung sekitar dua juta orang di bawah peraturan perlindungan sementara.
“Hingga kini, kami telah menghabiskan sebesar $ 7,5 milyar,” kata Erdogan.
Erdogan menegaskan perlunya zona aman yang akan dibangun di Suriah utara.
“Ini adalah wajib untuk memiliki zona larangan terbang Jika tidak, itu akan menjadi daerah yang terbuka bagi kematian.”
(ameera/arrahmah.com)