ANKARA (Arrahmah.com) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut rencana Timur Tengah yang diusulkan AS mengancam perdamaian dan ketenangan regional.
“Saya ingin sekali lagi menyatakan bahwa apa yang disebut rencana perdamaian ini hanyalah mimpi yang mengancam perdamaian dan ketenangan regional,” kata Erdogan kepada wartawan sekembalinya ke Turki setelah kunjungannya ke Pakistan, lapor Anadolu Agency, Ahad (16/2/2020).
Erdogan menekankan bahwa Turki tidak akan pernah mengizinkan legitimasi invasi, aneksasi dan penghancuran.
Dia juga meminta negara-negara Islam dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk mengambil sikap yang jelas terhadap rencana tersebut.
Pada 28 Januari, Presiden AS Donald Trump mengumumkan ‘Deal of the Century’ atau ‘Kesepakatan Abad Ini’ yang kontroversial, yang diklaim untuk mengakhiri salah satu perselisihan di Timur Tengah yang berlangsung lama.
Trump mengusulkan negara Palestina yang merdeka tetapi dengan pengakuan kedaulatan Israel atas Tepi Barat dan Yerusalem sebagai “ibukota tak terbagi” Israel.
Rencana perdamaian secara sepihak tersebut membatalkan resolusi-resolusi PBB sebelumnya tentang masalah Palestina dan memberikan Israel hampir semua yang diminta.
Turki mengecam rencana tersebut dan menyebutnya sebagai upaya untuk membenarkan penjajahan dan aneksasi Israel atas Yerusalem dan Tepi Barat
UE tidak mengakui kedaulatan Israel atas wilayah yang telah didudukinya sejak 1967.
Para menteri urusan luar negeri UE akan membahas topik tersebut pada pertemuan di Brussel Senin depan. Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo diundang untuk bergabung dalam pembahasan ini.
(ameera/arrahmah.com)