ANKARA (Arrahmah.com) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada Sabtu (23/10/2021) bahwa ia telah memerintahkan 10 duta besar asing yang menyerukan pembebasan seorang pengusaha yang dipenjara untuk dinyatakan persona non grata.
Para utusan, termasuk perwakilan AS, Prancis dan Jerman di Ankara, mengeluarkan pernyataan awal pekan ini yang menyerukan resolusi untuk kasus Osman Kavala, seorang pengusaha dan dermawan yang ditahan di penjara sejak 2017 meskipun tidak dihukum karena kejahatan.
Menggambarkan pernyataan itu sebagai “kekurangajaran,” Erdogan mengatakan dia telah memerintahkan para duta besar dinyatakan tidak diinginkan.
“Saya memberikan instruksi kepada menteri luar negeri kami dan berkata ‘Anda akan segera menangani deklarasi persona non grata dari 10 duta besar ini,'” kata Erdogan saat rapat umum di kota barat Eskisehir, lansir AP.
Dia menambahkan: “Mereka akan mengenali, memahami, dan mengenal Turki. Pada hari mereka tidak tahu atau mengerti Turki, mereka akan pergi.”
Para diplomat, yang juga termasuk duta besar Belanda, Kanada, Denmark, Swedia, Finlandia, Norwegia dan Selandia Baru, dipanggil ke kementerian luar negeri pada hari Selasa.
Pernyataan persona non grata terhadap seorang diplomat biasanya berarti bahwa individu tersebut dilarang untuk tetap tinggal di negara tuan rumah mereka.
Kavala (64), dibebaskan tahun lalu dari tuduhan terkait dengan protes anti-pemerintah nasional pada 2013, tetapi putusan itu dibatalkan dan bergabung dengan tuduhan yang berkaitan dengan upaya kudeta 2016.
Pengamat internasional dan kelompok hak asasi manusia telah berulang kali menyerukan pembebasan Kavala dan politisi Kurdi Selahattin Demirtas, yang telah dipenjara sejak 2016. Mereka mengatakan pemenjaraan mereka didasarkan pada pertimbangan politik. Ankara membantah klaim tersebut dan bersikeras pada independensi pengadilan Turki.
Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa menyerukan pembebasan Kavala pada 2019, mengatakan penahanannya bertindak untuk membungkamnya dan tidak didukung oleh bukti pelanggaran. Dewan Eropa mengatakan akan memulai proses pelanggaran lagi Turki pada akhir November jika Kavala tidak dibebaskan.
Duta Besar AS saat ini, David Satterfield, diangkat pada 2019. Pencalonan penggantinya, Jeff Flake, telah disetujui oleh Komite Hubungan Luar Negeri Senat pada hari Selasa.
Setelah perintah Erdogan dilaporkan, Departemen Luar Negeri mengatakan dalam sebuah pernyataan, “Kami mengetahui laporan ini dan mencari kejelasan dari Kementerian Luar Negeri Turki.” (haninmazaya/arrahmah.com)