ANKARA (Arrahmah.com) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan Turki menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menutup pangkalan militernya di Qatar kecuali jika Qatar yang menginginkannya.
Hal tersebut diungkapkan Erdogan saat wawancara dengan media Perancis, Rabu (5/7/2017).
“Kecuali Qatar menginginkannya. Kami tidak akan melakukannya,” kata Erdogan, sebagaimana dilansir Anadolu Agency.
Sebuah kesepakatan pertahanan pada tahun 2014 antara Turki dan Qatar mengharuskan Turki untuk membangun sebuah pangkalan militer di Qatar, atas permintaan pemerintah Qatar.
Erdogan mengatakan bahwa kondisi yang sama telah diajukan kepada Arab Saudi agar Turki bisa membangun pangkalan militer di kerajaan tersebut, namun Arab Saudi meminta waktu untuk memikirkannya.
Pangkalan militer Turki di Qatar telah dibangun, tapi sekarang Arab Saudi ingin menyingkirkannya.
“Jika Qatar yang memiliki permintaan seperti itu, tentu kami tidak akan lagi berada di tempat di mana kita tidak diinginkan,” tandas Erdogan.
“Mengapa mereka (Arab Saudi dkk) tidak menuntut hal yang sama kepada CENTCOM? Karena Amerika juga memiliki pangkalan militer di sana, Perancis juga memiliki pangkalan militer di sana,” kata Erdogan tentang komando Amerika yang bertanggung jawab atas Timur Tengah, Afrika Utara dan Asia Tengah.
“Kami tetap loyal pada kesepakatan kami dengan Qatar dan kami berkomitmen sampai akhir,” pungkasnya.
Turki tidak ingin situasi Qatar melebar menjadi krisis regional Teluk, dan pihaknya telah meminta kepada Arab Saudi, sebagai negara terkuat di kawasan ini, agar tidak membiarkan hal ini berkembang menjadi krisis yang lebih besar lagi.
(ameera/arrahmah.cm)