GAZIANTEP (Arrahmah.com) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah bersumpah bahwa Turki akan menunjukkan tekad yang sama dalam memerangi Daulah Islam atau yang lebih dikenal dengan sebutan ISIS dan pejuang Kurdi di Suriah, pada hari kelima dari operasi lintas perbatasan yang sudah meninggalkan puluhan orang tewas di Suriah utara.
Berbicara pada Ahad (28/8/2016) di Gaziantep di Turki tenggara, di mana 54 orang tewas dalam serangan bunuh diri di sebuah pernikahan Kurdi pekan lalu, Erdogan mengatakan: “Kami tidak bisa menolerir setiap organisasi teror di dalam atau dekat dengan perbatasan kita.”
“Itu sebabnya kenapa kami di Jarablus (Suriah), dan jika perlu, kami tidak akan bergeming dari mengambil tanggung jawab yang sama di daerah lain,” lanjutnya seperti dilansir Al Jazeera.
Pada Ahad (28/8), Turki mengintensifkan serangan di Suriah utara, dengan jet-jet tempur Turki dan artileri menggempur daerah yang diklaim dikendalikan oleh pasukan pro-Kurdi di dekat Jarablus.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan sedikitnya 40 warga sipil tewas dalam serangan terpisah oleh Turki di dekat desa Al-Amarneh dan di Jeb Al-Kussa, pinggiran Jarablus. Ini merupakan laporan pertama dari korban sipil yang signifikan sejak awal operasi Turki di Suriah utara.
Kelompok pemantau perang Suriah yang berbasis di Inggris, juga mengatakan sedikitnya empat pejuang Kurdi tewas dan 15 terluka dalam pengeboman di selatan Jarablus.
Namun Turki membantah laporan kematian warga sipil, mengatakan penyerangan telah menewaskan 25 teroris Kurdi, menurut laporan kantor berita negara Anadolu.
Dalam sebuah pernyataan, angkatan bersenjata Turki mengatakan kampanye udara dilakukan terhadap “kelompok teroris” yang menyerang pejuang FSA yang didukung tentara Turki dalam operasi di Jarablus.
Erdogan melanjutkan di hadapan ribuan pendukungnya di Gaizantep bahwa “operasi terhadap organisasi teroris akan berlanjut sampai akhir”.
“Kami akan membuat segala jenis kontribusi untuk membersihkan Daesh dari Suriah,” klaimnya menggunakan akronim bahasa Arab untuk ISIS.
“Untuk masalah kelompok teror PYD di Suriah, kami hanya memiliki tekad yang sama,” tambahnya, mengacu pada partai pro-Kurdi dan sayap militernya di Suriah utara. (haninmazaya/arrahmah.com)