ANKARA (Arrahmah.com) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa negara-negara Barat terkesan acuh dan mengabaikan sentimen anti-Islam yang terus meningkat.
“Umat Islam ditekan dengan proyek-proyek seperti Islam Eropa, Islam Prancis, dan Islam Austria,” kata Erdogan pada Sabtu (6/2/2021), sebagaimana dilansir Daily Sabah.
Erdogan juga mencatat berbagai serangan terhadap nilai-nilai sakral Islam telah diabaikan oleh pemerintah Barat dengan dalih kebebasan berekspresi.
Ia kemudian mengimbau institusi Turki untuk mengambil tindakan terhadap masalah yang terkait dengan umat Muslim dan Turki di negara-negara ini.
Beberapa negara di Eropa, terutama Prancis, telah menampakkan secara jelas sikap permusuhan terhadap Muslim dalam beberapa tahun terakhir.
Pada Januari lalu, sebuah komisi khusus di Majelis Nasional Prancis telah menyetujui “”piagam nilai-nilai Republik” pada komunitas Muslim yang diperkenalkan oleh Presiden Emmanuel Macron pada tahun lalu, sebagai bagian dari perang melawan “separatisme”.
Piagam yang memicu kritik dari komunitas Muslim Prancis tersebut diharapkan dapat diserahkan ke Majelis Nasional pada bulan Februari.
Dalam “piagam nilai-nilai Republik” disebutkan bahwa Islam adalah agama dan bukan gerakan politik, serta melarang campur tangan asing dalam urusan komunitas Muslim Prancis. Bahkan piagam tersebut juga mengatur asosiasi yang bertanggung jawab atas administrasi masjid, serta mengontrol keuangan asosiasi dan organisasi non-pemerintah (LSM) milik Muslim.
Prancis pada tahun lalu terlibat perseteruan dengan sejumlah negara Muslim akibat akibat kebijakan yang dibuat oleh pemerintah nya terkait karikatur Nabi Muhammad. Seluruh dunia Muslim mengecam karikatur yang menghina umat Islam dan Nabi Muhammad. Sejumlah negara bahkan secara terang-terangan mengumumkan boikot produk Prancis. (rafa/arrahmah.com)