ISTANBUL (Arrahmah.id) — Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan bahwa tanpa negaranya, aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) lemah. Pernyataan tersebut terlontar saat Erdogan berbicara kepada wartawan setelah shalat Jumat di Istanbul.
Saat itu, Erdogan mengomentari penghapusan cuitan NATO tentang Hari Kemenangan Turki, yang ditandai pada 30 Agustus, menyusul keluhan Yunani.
“Pendekatan negatif Yunani terhadap NATO [dalam kaitannya dengan Turki] tidak melemahkan hubungan Turki-NATO,” kata Erdogan, mengutip Middle East Monitor (6/9/2022).
Dia menyatakan bahwa Yunani tidak memiliki nilai di NATO. “Aliansinya kuat dengan Turki,” imbuhnya.
Sebagai anggota NATO selama lebih dari 70 tahun, Turki telah mengeluhkan tindakan provokatif dan retorika berulang oleh Yunani di wilayah tersebut dalam beberapa bulan terakhir.
Salah satu negara Timur Tengah itu mengklaim bahwa langkah-langkah Yunani tersebut menggagalkan upaya itikad baik untuk perdamaian.
Pada Selasa, komando darat NATO, LANDCOM, mencuit sebuah posting untuk menandai Hari Kemenangan ke-100 Turki, memperingati kekalahan besar tentara Yunani pendudukan di tangan Turki dalam Pertempuran Dumlupinar pada tahun 1922.
Namun LANDCOM menghapus cuitan tersebut setelah Yunani mengajukan keluhan kepada Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg.
Lusanya, LANDCOM mentweet sebuah posting baru untuk memberi selamat kepada Turki pada kesempatan Hari Kemenangan. “Kami bersyukur memiliki Turkiye sebagai negara tuan rumah kami,” cuit aliansi tersebut. (hanoum/arrahmah.id)