ANKARA (Arrahmah.com) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, pada malam kunjungan ke Jerman, mendesaknya Jerman untuk memasukkan kelompok Gulen sebagai organisasi teroris, yang Turki tuduh telah melakukan upaya kudeta pada tahun 2016, lapor Reuters.
Jerman sebelumnya telah menolak permintaan ini, mengatakan perlu lebih banyak bukti untuk menuduh kelompok tersebut melakukan upaya untuk menggulingkan pemerintah Turki.
“Harapan utama kami dari republik federal (Jerman) adalah mengakui FETO bertanggung jawab atas upaya kudeta, sama seperti yang dilakukan Inggris,” kata Erdogan, Rabu (26/9/2018) dilansir laman berita Frankfurter Allgemeine Zeitung.
Hubungan antara Ankara dan Berlin telah sangat tegang oleh tindakan keras di Turki setelah kudeta gagal di mana puluhan orang Jerman dipenjara.
“Kami mengejar tujuan meningkatkan perdagangan dan hubungan ekonomi kami,” tulis Erdogan. “Demi kemakmuran dan masa depan kedua negara kita, mari kita meningkatkan kepentingan bersama dan mengurangi masalah kita.”
Jerman merupakan rumah bagi tiga juta orang dari latar belakang etnis Turki. Ankara marah dengan Berlin karena memberikan suaka kepada orang yang diduga komplotan kudeta, sementara otoritas Jerman resah atas pengaruh Erdogan atas Turki Jerman.
Jerman dan Uni Eropa mengandalkan Turki untuk membendung aliran pengungsi perang Suriah untuk mencegah terulangnya peristiwa 2015, ketika satu juta migran tiba di Jerman, menyulut politik Eropa dan melemahnya Merkel.
(fath/arrahmah.com)