ANKARA (Arrahmah.com) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuduh rezim Asad melanggar rezim gencatan senjata di provinsi Idlib yang disepakati untuk mengurangi eskalasi, bersumpah bahwa pihak berwenang di Damaskus harus membayar mahal jika pelanggaran berlanjut.
Erdogan mengatakan dalam sebuah pidato pada Senin (20/4/2020): “Turki tetap berkomitmen pada kesepakatan 5 Maret dengan Rusia mengenai Idlib, tetapi pada saat yang sama tidak akan mentolerir agresi rezim (Suriah).”
Erdogan melanjutkan: “Jika rezim Suriah terus melanggar gencatan senjata di Idlib, kami akan membuatnya membayar mahal.”
Presiden Turki, merujuk pada rezim Asad mengatakan bahwa ia tidak akan membiarkan kelompok-kelompok gelap merusak gencatan senjata di Idlib, lansir AMN.
Turki mengumumkan pada tanggal 1 Maret, peluncuran operasi militer baru atas nama “Perisai Musim Semi” di Idlib terhadap pasukan rezim Asad, dalam menanggapi serangan tentara rezim pada militer Turki dan warga sipil i wilayah itu, yang menyaksikan ketegangan hebat antara kedua pihak setelah insiden berulang, terutama setelah pembunuhan 36 anggota pasukan Turki.
Pada tanggal 5 Maret, Presiden Rusia Vladimir Putin dan mitranya dari Turki mencapai keputusan untuk mencegah ketegangan di Idlib, termasuk mengumumkan gencatan senjata di kawasan itu, membangun “jalan aman” di daerah-daerah tertentu di sepanjang Jalan Raya M-4. (haninmazaya/arrahmah.com)