BANGLADESH (Arrahmah.com) – Pada Ahad (15/5/2016), Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan dalam sebuah pidato mengenai kritikannya terhadap sikap diamnya Eropa dalam pelaksanaan eksekusi salah satu pemimpin kelompok Islam terkemuka di Bangladesh, Rahman Nizami, yang dieksekusi dua hari lalu, lansir Arab21.
Pelaksanaan eksekusi dilakukan setelah Nizami dinyatakan bersalah karena melakukan kejahatan perang.
Dalam sebuah pernyataan, kementrian luar negri Turki mengutuk keras pelaksanaan hukuman mati oleh otoritas Bangladesh.
Nizami (72), pemimpin Jamaah Islamiyah, telah dipenjara sejak 2010, ia pernah menjabat sebagai mentri dalam pemerintah koalisi antara tahun 2001 dan 2006.
(maheera/arrahmah.com)