ANKARA (Arrahmah.com) – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menggambarkanupaya untuk mempromosikan KB sebagai pengkhianatan, mengatakan kontrasepsi beresiko menyebabkan seluruh generasi mengering, ujar sebuah laporan pada Senin (22/12/2014).
Erdogan membuat statemen tersebut pada Ahad (21/12), saat berbicara di acara pernikahan putra pengusaha Mustafa Kefeli yang merupakan salah satu rekan terdekatnya.
Dia mengatakan kepada pengantin baru yang menggunakan alat kontrasepsi adalah pengkhianatan terhadap Turki yang ingin membuat sebuah negara berkembang dengan penduduk muda berkembang.
“Satu atau dua (anak) tidak cukup. Untuk membuat bangsa kita lebih kuat, kita perlu populasi lebih dinamis dan lebih muda. Kita memerlukan ini untuk membawa Turki ke atas tingkat peradaban modern,” ujar Erdogan seperti dilansir Al Arabiya.
“Di negara ini, mereka (lawan) telah terlibat dalam pengkhianatan pengendalian kelahiran selama bertahun-tahun dan berusaha untuk mengeringkan generasi kita,” lanjutnya.
“Satu (anak) berarti kesepian, dua sarana persaingan, tiga keseimbangan dan empat berarti kelimpahan. Dan Allah mengurus sisanya,” tambahnya.
Pemerintahan Erdogan telah lama dituduh oleh para kritikus berusaha untuk memaksakan nilai-nilai Islam yang ketat terhadap kehidupan pribadi warga Turki. Kelompok feminis Turki juga menyatakan kemarahannya saat Erdogan mengatakan dalam sebuah pidato bahwa perempuan dan laki-laki tidaklah sama. (haninmazaya/arrahmah.com)