ANKARA (Arrahmah.com) – Pejuang Suriah pro-Turki telah bertempur di Libya bersama pelatih militer yang dikirim oleh Ankara, presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengakui untuk pertama kalinya pada Jumat (21/2/2020).
Turki mendukung Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang diakui PBB yang berbasis di Tripoli dan mengirim lusinan personel pelatih militer setelah kedua negara menandatangani serangkaian kesepakatan tahun lalu, lansir Al Jazeera.
“Turki ada di sana dengan pasukan pelatih. Ada juga orang-orang dari Tentara Nasional Suriah,” kata Erdogan kepada wartawan di Istanbul, merujuk pada kelompok oposisi yang memerangi rezim Bashar Asad.
GNA telah berada di bawah serangan berkelanjutan selama berbulan-bulan dari komandan militer pemberontak yang berpusat di timur, Khalifa Haftar, yang pendukung utamanya termasuk Uni Emirat Arab (UEA) dan Mesir.
Bulan lalu, pihak-pihak yang bertikai sepakat untuk melakukan gencatan senjata dan meskipun telah terjadi pelanggaran, mereka telah mengadakan dua putaran pembicaraan di Jenewa.
Haftar, sementara itu, mengatakan dia akan menyetujui gencatan senjata permanen jika “tentara bayaran” Suriah meninggalkan Libya, dan Turki mengakhiri dukungannya untuk GNA, menurut kantor berita RIA.
“Gencatan senjata [akan] menjadi hasil dari sejumlah kondisi yang dipenuhi. Penarikan tentara bayaran Suriah dan Turki, berakhirnya pasokan senjata Turki ke Tripoli, dan likuidasi kelompok-kelompok ‘teroris’,” kata Haftar pada Jumat (21/2).
Namun Haftar memperingatkan dia tidak akan ragu untuk menggunakan kekerasan jika kondisinya tidak terpenuhi. (haninmazaya/arrahmah.com)