ANKARA (Arrahmah.com) — Presiden Recep Tayyip Erdogan marah dan menyebutnya sebagai aib yang dibuat pemerintahannya usai Kementerian Pendidikan Turki menerbitkan buku pelajaran agama yang menggambarkan sosok Nabi Muhammad SAW.
Buku pelajaran itu diedarkan untuk anak-anak di wilayah Suriah utara yang dikendalikan pasukan Turki.
Pada bulan lalu, dilansir Middle East in 24 (9/12/2021), pejabat lokal di wilayah Suriah utara di bawah kendali Turki memutuskan untuk menarik buku pelajaran agama yang diproduksi oleh Kementerian Pendidikan di Ankara usai diprotes warga.
Meskipun penggambaran visual Nabi Muhammad SAW tidak secara eksplisit dilarang dalam Al Quran, banyak muslim menganggap tindakan menggambarkan visual sang Nabi sebagai bentuk penistaan.
Erdogan mengatakan pada pertemuan para mufti yang disiarkan televisi di Ankara bahwa para pejabat telah meluncurkan penyelidikan terhadap mereka yang “bertanggung jawab atas aib ini”.
“Meskipun saya tidak memiliki pengetahuan langsung (tentang apa yang terjadi), saya cukup sedih bahwa itu terjadi di bawah pemerintahan yang menjadi tanggung jawab saya,” katanya, seperti dikutip dari AFP (9/12).
“Kami akan melakukan apa yang diperlukan tentang situasi ini, yang tidak memiliki alasan, dan menindaklanjuti sampai mereka yang bertanggung jawab dimintai pertanggungjawaban.”
Salah satu gambar dalam buku itu menunjukkan seorang pria berjanggut dengan sweater merah muda dan celana merah anggur mengumpulkan putrinya dari bus sekolah.
Wilayah Suriah utara di bawah kendali Turki termasuk kota Al Bab, para penduduknya telah menyerukan protes. Sedangkan di kota Jarablus, para penduduknya membakar salinan buku tersebut. (hanoum/arrahmah.com)