ANKARA (Arrahmah.id) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan ada lebih dari 1.000 anggota kelompok pejuang Hamas yang dirawat di rumah sakit Turki. Mereka dirawat di tengah peperangan yang tengah berlangsung di Jalur Gaza.
Hal tersebut disampaikan Erdogan kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa ia menganggap Hamas sebagai “organisasi perlawanan”.
“Begitu banyak anggota Hamas yang terbunuh. Seluruh negara Barat menyerang mereka dengan segala macam senjata dan amunisi,” ujarnya, seperti dilansir AFP, pada Selasa (14/5/2024).
“Menyebut Hamas sebagai sebuah organisasi teroris adalah tindakan yang kejam,” lanjutnya.
Beberapa negara seperti “Israel”, Amerika Serikat, dan Uni Eropa menyebut Hamas sebagai organisasi teroris.
Hampir 35.100 warga Palestina telah terbunuh dan lebih dari 78.800 lainnya terluka dalam serangan brutal “Israel” di Jalur Gaza sejak serangan Hamas yang menewaskan hampir 1.200 orang pada 7 Oktober lalu.
Para pejuang Hamas juga menyandera sekitar 250 orang, sebagian besar di antaranya dibebaskan saat terjadinya gencatan senjata selama seminggu di bulan November. (Rafa/arrahmah.id)