ANKARA (Arrahmah.id) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa kerusakan yang disebabkan oleh gempa bumi kembar yang melanda negaranya pada 6 Februari lalu diperkirakan mencapai $104 miliar.
Berbicara pada sebuah konferensi donor internasional yang diadakan di Brussels melalui sambungan video, Erdogan mengatakan: “Terlepas dari posisi ekonominya, tidak mungkin bagi negara mana pun untuk melawan bencana sebesar ini sendirian.”
Gempa bumi dahsyat tersebut menewaskan lebih dari 56.000 orang di seluruh tenggara Turki dan beberapa bagian Suriah yang dilanda perang. Ribuan orang lainnya mengalami luka-luka.
Erdogan mengatakan bahwa pemerintahnya akan membangun rumah-rumah untuk menampung semua orang yang kehilangan tempat tinggal akibat bencana alam tersebut dalam waktu satu tahun, dan mencatat bahwa 298.000 rumah rusak di 11 provinsi.
“Kami tidak akan pernah melupakan dukungan dari semua sahabat, Uni Eropa, PBB dan organisasi internasional lainnya,” tambahnya, lansir MEMO (21/3/2023).
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan: “Kebutuhan para penyintas masih sangat besar dan harus ditangani dengan segera.” Von der Leyen telah memulai penggalangan dana dengan menjanjikan €1 miliar ($1,1 miliar) untuk mendukung rekonstruksi di Turki dan €108 juta ($113,8 juta) dalam bentuk bantuan kemanusiaan untuk Suriah.
Moutaz Adham, direktur Oxfam untuk Suriah, mengatakan bahwa janji baru tersebut dapat “menjadi penyelamat bagi banyak warga Suriah yang telah berjuang melawan kelaparan, inflasi yang meroket, dan kemiskinan saat bencana melanda.” Ia menambahkan: “Namun, kami membutuhkan solusi jangka panjang yang lebih dari sekadar bantuan kemanusiaan.” (haninmazaya/arrahmah.id)