ANKARA (Arrahmah.com) – Turki siap untuk mengambil alih keamanan di Manbij, Suriah, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan kepada Presiden AS Donald Trump dalam panggilan telepon pada Ahad (20/1/2019), ujar pernyataan kepresidenan Turki.
Erdogan mengklaim serangan yang menewaskan empat orang Amerika minggu lalu di Manbij adalah tindakan provokasi yang bertujuan mempengaruhi keputusan Trump bulan lalu untuk menarik pasukan AS dari Suriah, lansir Reuters.
Serangan itu terjadi sebulan setelah Trump mengacaukan tim keamanan nasionalnya sendiri dengan keputusan mengejutkan pada 19 Desember untuk menarik semua tentara AS dari Suriah, dengan berdalih bahwa ISIS telah dikalahkan di sana.
Manbij dikendalikan oleh Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung AS, milisi yang bersekutu dengan Kurdi YPG yang juga didukung AS, yang bulan lalu mengundang pasukan rezim Asad ke daerah di sekitar kota untuk mencegah kemungkinan serangan Turki.
Ankara menganggap YPG sebagai kelompok teroris dan terkait dengan kelompok Kurdi PKK yang telah melancarkan pemberontakan terhadap Turki selama beberapa dekade.
Erdogan dan Trump sepakat untuk mempercepat dan melanjutkan diskusi antara kepala staf mereka mengenai zona aman di daerah itu.
Pekan lalu, Trump menyarankan untuk menciptakan zona aman, tanpa menjelaskan lebih lanjut. SDF mengatakan bahwa pihaknya siap untuk “membantu” menciptakan zona aman, karena kekhawatiran tumbuh bahwa penarikan pasukan AS akan memberi Turki kesempatan untuk melakukan serangan baru.
Sementara Turki ingin zona aman dibersihkan dari kelompok Kurdi. (haninmazaya/arrahmah.com)