ANKARA (Arrahmah.com) – Mengenang pembantaian Prancis di Aljazair dan Rwanda, presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa presiden Prancis tidak dapat menguliahi Turki tentang kemanusiaan.
Pernyataan Erdogan tersebut datang saat berpidato pada simposium yang diadakan di Pulau Demokrasi dan Kebebasan melawan kudeta.
Dalam pernyataan yang ditujukan langsung ke Presiden Emmanuel Macron, Erdogan mengatakan, “Anda [Macron] tidak memiliki pengetahuan tentang sejarah. Anda tidak tahu sejarah Prancis.”
“Anda tidak bisa menguliahi kami tentang kemanusiaan,” lanjut Erdogan, saat mengenang pembantaian di Aljazair di mana sekitar 1 juta orang terbunuh dan di Rwanda di mana 800.000 orang dibunuh.
“Jangan main-main dengan Turki dan orang-orang Turki,” tegas Erdogan, sebagaimana dilansir MEMO, Ahad (13/9/2020),
Sebelumnya pada Kamis, menjelang pertemuan puncak negara-negara anggota UE bagian selatan, Macron dilaporkan mengatakan pernyataan yang menyinggung Turki.
“Kita harus keras dengan pemerintah Turki dan bukan dengan rakyat Turki, yang berhak mendapatkan lebih dari pemerintah Erdogan.”
“Turki tidak lagi menjadi mitra di kawasan Mediterania,” kata presiden Prancis.
Turki pada Kamis (10/9/2020) mengecam Macron atas pernyataan yang dinilai “arogan” tersebut yang dibuat dengan “cerminan kolonial”.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan bahwa Macron membahayakan kepentingan UE dengan “sikap individual dan nasionalisnya.”
(ameera/arrahmah.com)