ANKARA (Arrahmah.com) – Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan kembali menegaskan penolakannya untuk memperbaiki hubungan Turki dengan entitas Zionis Israel, menolak mediasi uang ditawarkan oleh seorang pebisnis Amerika Serikat terkait hal ini.
PIC mengutip surat kabar Turki al-Shafak al-Jadid yang melaporkan bahwa Erdogan bertemu di Ankara dengan Ronald Lauder, seorang pebisnis Yahudi-Amerika yang menawarkan “untuk memadamkan api antara Turki dengan entitas Zionis.”
Al-Jadid menyatakan bahwa Erdogan berkata Turki memiliki tiga syarat untuk memperbaiki hubungan dengan Israel, yaitu, bahwa Israel harus meminta maaf atas tragedi Mavi Marmara 2010 yang menewaskan sembilan aktivis Turki, membayar kompensasi kepada keluarga korban dan mengakhiri blokade terhadap Gaza.
“Mereka (entitas Zionis) mengirim orang Yahudi terkaya di dunia (kepada kami) beberapa bulan lalu. Apa alasannya? Dia mengira bisa menjadi perantara,” kata Erdogan, menekankan bahwa permintaan maaf saja tidak cukup untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.
Menurut laporan, Erdogan membuat poin bahwa sebenarnya penjajahan Israel saat ini sedang merasa terisolasi. Dia menyatakan bahwa dia telah menekankan tiga syarat tersebut ketika berbicara dengan para pemimpin Amerika, Rusia dan Inggris, yang berusaha untuk menengahi masalah ini, menyebutkan bahwa mantan pemimpin Italia Silvio Berlusconi adalah orang pertama yang ikut campur dalam masalah ini. (siraaj/arrahmah.com)