ANKARA (Arrahmah.com) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam keras tudingan Rusia yang mengatakan keluarganya melakukan transaksi ilegal dengan ISIS.
“Menyeret keluarga saya ke dalam masalah ini sangatlah tidak etis, sebelumnya televisi Iran juga melakukannya,” kata Erdogan dalam pidatonya di Ankara, Kamis (3/11/2015).
Erdogan menyinggung tentang laporan Iran dan mengatakan ia telah berbicara dengan Presiden Iran tentang masalah ini. “Anda (Iran) berada dalam kesalahan besar. Jika terus dilanjutkan, akibatnya akan buruk. Anda, seperti Iran, akan membayar dengan harga yang mahal.” Akhirnya situs Iran menghapus berita tersebut setelah 10 hari, lansir Anadolu Agency (3/12).
Erdogan juga mengatakan bahwa Turki tidak bisa mengabaikan insiden yang terjadi di Suriah dan menegaskan bahwa Rusia tidak semestinya menjelajah ke Rusia.
“Anda (Rusia) tidak harus menerima undangan oleh Bashar Asad si pembunuh yang telah menewaskan 380.000 orang,” tambahnya.
“Ini adalah pemerintahan ilegal, Rusia harus melihat bahwa itu tidak sah,” tambahnya lagi.
Erdogan mengatakan bahwa Turki menghormati kedaulatan Suriah, tetapi menegaskan tidak ada pemerintahan yang sah di Suriah.
“Rezim Asad tidak dapat mengklaim kedaulatannya yang sangat sedikit di negara itu, ia hanya memiliki menguasai 14 persen wilayah, dan 86 persen lainnya milik organisasi di sana,” kata Erdogan.
(fath/arrahmah.com)