ANKARA (Arrahmah.com) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bersuara lantang membela Ikhwanul Muslimin Mesir setelah tekanan internasional baru-baru ini terhadap gerakan tersebut, terutama dari Amerika Serikat, yang berusaha untuk memasukkan kelompok tersebut dalam daftar organisasi teroris.
Erdogan mengatakan bahwa ia tidak menganggap Ikhwanul Muslimim sebagai organisasi teroris
“Ikhwanul Muslimin bukan kelompok bersenjata, tetapi dalam kenyataannya Ikhwanul Muslimin adalah suatu organisasi ideologis.”
Dia juga menambahkan, “tidak akan ada toleransi bagi Ikhwanul Muslimin di Turki jika mereka memiliki kaitan dengan terorisme, dan kami belum melihat atau mengamati tindakan Ikhwanul Muslimin yang menunjukkan hal ini.”
Pernyataan tersebut diungkap Erdogan selama wawancara dengan Al Arabiya selama kunjungannya ke ibukota Riyadh, Arab Saudi, sebagai bagian dari turnya baru-baru ini ke negara-negara Teluk Arab.
Menanggapi pertanyaan yang dilontarkan oleh oleh oembawa acara Turki Al-Dakheel tentang pemerintahan Donald Trump yang akan memasukkan Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris, Erdogan menegaskan: “Secara pribadi, saya tidak menganggap Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris karena bukan kelompok bersenjata, tetapi dalam kenyataannya Ikhwanul Muslimin adalah suatu organisasi ideologis. “
“Ikhwanul Muslim terbagi-bagi, dan ada berbagai tempat, dan saya belum melihat adanya aktivitas bersenjata dari mereka. Jika saya mengetahui ada aktivitas bersenjata, maka posisi saya terhadap mereka akan seperti posisi saya terhadap organisasi teroris.” ujarnya.
“Jika mereka diperlakukan sebagai teroris, saya yakin itu bukan hal yang tepat untuk dilakukan,” tandas Erdogan.
Erdogan kemudian ditanya apakah ia akan mengekstradisi pemimpin Ikhwan Muslimin dari Turki jika negara lain menganggap mereka teroris sebagaimana Turki menuntut AS untuk mengekstradisi Fethullah Gulen, pemimpin Gerakan Hizmet yang dituding oleh Turki mendalangi upaya kudeta pada Juli lalu.
Erdogan mengatakan: “Kami sering mendapatkan pertanyaan seperti ini, tetapi kami selalu bertanya balik, ‘Apakah mereka [Ikhwanul Muslimin] adalah kelompok teroris bersenjata? Pernahkah orang yang Anda minta untuk diekstradisi ini bertanggung jawab atas tindakan teroris atau militan?”
Menepis mereka yang menganggap Ikhwanul Muslimin seperti faksi Gulenist, presiden Turki menjelaskan “kita berbicara tentang sebuah organisasi yang melakukan serangan teroris dan menggunakan senjata, dan sedang mencari [kesempatan untuk menggulingkan pemerintah Turki] selama beberapa dekade.”
“Mereka yang berusaha melakukan kudeta di Turki [yang diburu oleh negara] karena mereka mencoba untuk menghancurkan Turki dan kita tidak bisa memaafkan mereka,” kata Erdogan tentang Gerakan Hizmet.
(ameera/arrahmah.com)