ISTANBUL (Arrahmah.id) — Presiden Recep Tayyip Erdogan dan ribuan jama’ah mengantar jenazah seorang ulama besar Turki Mahmut Ustaosmanoglu Hocaefendi di Masjid Fatih, Istanbul (24/6/2022).
Mahmut Ustaosmanoglu Hocaefendi merupakan seorang pemimpin jama’ah Ismailaga.
Dilansir Sondakika (24/6), Mahmut Ostaosmanoglu Hocaefendi meninggal dunia pada usia 93 tahun sekitar pukul 01.00 dini hari Jum’at (24/6). Sebelumnya beliau dirawat di sebuah rumah sakit di Istanbul untuk sementara waktu karena penyakit ginjal. Jenazah Ustaosmanoglu dibawa dari rumah sakit pada malam hari ke rumahnya di Distrik Beykoz Yavuz Selim.
Setelah mendapat kabar meninggalnya Ustaosmanoglu, para jama’ah berbondong-bondong mendatangi rumah duka sejak kemarin malam.
Hal ini menyebabkan jalanan menuju rumah Ustaosmanoglu Hocaefendi mengalami kemacetan. Sementara jalan-jalan ditutup untuk lalu lintas kendaraan, dan para jama’ah menunggu di depan rumah hingga dini hari.
Jenazah Ustaosmanoglu dishalatkan di Masjid Fatih setelah shalat Jumat. Karena upacara pemakaman, langkah-langkah keamanan di dalam dan di sekitar masjid juga diambil.
Erdogan yang sedang melakukan investigasi di area kebakaran hutan di Marmaris, datang ke pemakaman pada saat-saat terakhir.
Saat berpidato di tempat pemakaman, Erdogan mengatakan, “Saya adalah seorang siswa di SMA Fatih Imam Hatip. Dulu kami sering mendengar ceramah beliau saat shalat Jumat. Kami juga sering bertemu dan mengobrol di Masjid Yavuz Selim dari waktu ke waktu. Dan akhirnya beliau menghadap yang maha kuasa dan setelah cobaan ini, kami ingin mengucapkan selamat tinggal kepada beliau. Kami mengenalnya dan kami percaya bahwa beliau akan menjadi tetangga para Nabi tercinta. Semoga Allah menjadikan kita bertetangga dengan Rasul tercinta. Semoga Allah menyatukan kita semua. Sekali lagi Al-Fatihah untuk beliau.”
Di sisi lain, terlihat dari gambar udara bahwa jalan menuju Masjid Fatih ditutup untuk lalu lintas kendaraan. Diperkirakan warga tidak akan muat di halaman dan sekitarnya, sehingga sistem pengeras suara dipasang dengan mesin derek.
Jama’ah Ismailaga, dalam sebuah posting Twitter meminta para jama’ah wanita untuk tidak menghadiri pemakaman, dan isinya adalah: “Guru kami Mahmut Efendi tidak menyetujui keikutsertaan wanita dalam pemakaman. Oleh karena itu, kami meminta para saudari kita untuk tidak menghadiri pemakaman ini. Hal ini kita lakukan dengan mempertimbangkan keinginan Yang Mulia Mahmud Efendi.” (hanoum/arrahmah.id)