ANKARA (Arrahmah.com) – Presiden Tayyip Erdogan mengatakan hari ini (25/12/2020) bahwa Turki ingin memiliki hubungan yang lebih baik dengan “Israel”, menambahkan bahwa pembicaraan di tingkat intelijen terus berlanjut antara kedua belah pihak.
Kedua negara telah mengalami perselisihan pahit dalam beberapa tahun terakhir, meskipun memiliki hubungan komersial yang kuat. Keduanya saling mengusir duta besar pada tahun 2018. Ankara berulang kali mengutuk pendudukan “Israel” di Tepi Barat dan perlakuannya terhadap rakyat Palestina.
Turki adalah negara mayoritas Muslim pertama yang mengakui “Israel” pada tahun 1949. Mereka menikmati hubungan yang hangat dan hubungan komersial yang kuat sampai Erdogan naik ke tampuk kekuasaan.
“Kami mengalami masalah dengan orang-orang di tingkat atas,” kata Erdogan kepada wartawan di Istanbul setelah salat Jumat. “Jika tidak ada masalah di tingkat atas, hubungan kami bisa sangat berbeda,” katanya, menambahkan bahwa kebijakan “Israel” di Palestina “tidak dapat diterima”. (Althaf/arrahmah.com)