ANKARA (Arrahmah.com) – Militer Turki akan menyerang pasukan rezim Asad melalui udara atau darat di mana saja di Suriah jika seorang tentara Turki lainnya terluka, Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan pada Rabu (12/2/2020).
Erdogan mengatakan Turki bertekad untuk mendorong pasukan rezim menjauh dari pos-pos pengamatan Turki di wilayah barat laut Idlib pada akhir Februari, dan dia memperingatkan pejuang Suriah yang didukung Turki untuk tidak memberi alasan kepada pasukan rezim untuk menyerang, lansir Zaman Alwasl.
Kekerasan telah berkobar di Idlib, tepat di selatan perbatasan Turki, dalam beberapa pekan terakhir ketika pasukan rezim yang didukung oleh Rusia dan Iran telah membuat kemajuan dalam kampanye mereka untuk merebut benteng terakhir pejuang Suriah di negara itu.
Turki, yang bersekutu dengan beberapa faksi yang menentang Bashar Asad, melakukan serangan balasan pada Selasa (11/2) setelah 13 personil militer Turki terbunuh oleh penembakan Suriah di Idlib dalam 10 hari terakhir.
“Jika ada cedera terkecil pada tentara kami di pos pengamatan atau tempat lain, saya menyatakan dari sini bahwa kami akan menghantam pasukan rezim dimana pun mulai hari ini, terlepas dari perbatasan Idlib atau garis-garis perjanjian Sochi,” kata Erdogan, merujuk pada perjanjian gencatan senjata 2018.
“Kami akan melakukan ini dengan cara apa pun yang diperlukan, melalui udara atau darat, tanpa ragu-ragu, tanpa membiarkan ada hambatan,” katanya kepada anggota Partai AK di Ankara.
Rusia, yang memiliki pangkalan udara di Suriah, telah mengendalikan ruang udara Idlib selama beberapa tahun. Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Tayyip Erdogan membahas konflik yang meningkat di provinsi Idlib Suriah melalui telepon, kata Kremlin pada Rabu. (haninmazaya/arrahmah.com)