JAKARTA (Arrahmah.com) – Situs pro demokrasi eramuslim lagi-lagi membuat ulah. Setelah beberapa waktu lalu menerbitkan eramuslim Digest edisi 2 tentang peristiwa 911, sekarang merilis tulisan yang lebih kejam lagi.
Dalam tulisan yang berbentuk tanya jawab itu inti sarinya adalah menuduh Syaikh Usama sebagai agen CIA.
Tulisan yang terpampang di halaman depan di menu konsultasi tersebut memuat pertanyaan dari pembaca yang bernama M. Fuad Hasan. Tanya jawab itu dirilis Kamis, 23 Okt 2008 18:53.
“Saya barusan melihat film dokumenter terbitan Ar Rahmah Media berjudul “The Manhattan Raid, The True Story Of 9/11″. Saya terkejut, ternyata film tersebut merupakan dokumentasi yang merekam bagaimana Usamah Bin Ladin berada di balik persiapan dan pelatihan 19 pemuda Muslim untuk melaksanakan pembajakan pesawat dan penyerangan terhadap WTC dan beberapa sasaran lainnya. Ini agak berseberangan dengan analisis para pakar Muslim bahwa penyerangan tersebut merupakan konspirasi dari kaum zionis. Bagaimana pendapat Anda ? Terima kasih.” tanya M. Fuad H.
Sejurus kemudian pihak eramuslim mengawali jawaban dengan mengajukan pertanyaan yang akhirnya dijawab sendiri, mengenai siapakah yang diuntungkan dan dirugikan dalam peristiwa tersebut. “Ada satu cara sederhana untuk mencari dalang di balik segala peristiwa, yakni siapa yang dirugikan dan diuntungkan oleh peristiwa tersebut. Yang diuntungkan tentunya pihak yang membuat peristiwa tersebut alias sebagai dalangnya, sedangkan yang dirugikan tentu korban dari peristiwa tersebut atau target peristiwa.” ujarnya.
Alinea ke dua dan ke tiga menjawab pertanyaan di atas, bahwa menurut eramuslim yang di untungkan dalam peristiwa tersebut adalah Bush dan komplotan Zionisnyalah yang diuntungkan.
“Sekarang kita lihat dengan jernih. Siapa yang diuntungkan dengan terjadinya peristiwa 911 dan siapa yang dirugikan. Apakah Bush dan komplotannya dirugikan dengan peristiwa tersebut, di mana paska peristiwa, dua ladang minyak dunia dikuasai dengan mudah tanpa protes dari PBB, seratusan negara dunia bergabung dengan AS dalam mengambil kebijakan perang anti terorisme-nya, berbagai proyek besar bernilai miliaran dollar AS diraup oleh sejumlah kontraktor swasta milik Bush dan komplotannay di Irak dan afghanistan, dan sebagainya. Bush dan komplotan zionisnya jelas sangat amat diuntungkan dengan adanya peristiwa 911.” papar redaksi eramuslim.
Sedangkan yang dirugikan menurutnya adalah Ummat Islam dunia, seperti yang mereka tulis dalam alinea ke tiga.
“Lalu apa dampak peristiwa 911 terhadap umat Islam dunia? Banyak. Tidak usah saya sebutkan satu-persatu karena sampai sekarang umat islam ini terus-menerus dijadikan target propaganda perang anti terorisme. Paska 911, umat Islam dunia dianggap sebagai terorisme. Dengan adanya kasus 911, umat Islam jelas sangat amat dirugikan.” cetusnya.
Kemudian eramuslim berusaha menerangkan bukti-bukti atas apa yang dituduhkannya di alinea ke empat.
“Jika Anda baca Eramuslim Digest edisi 2 tentang Kasus 911, maka Anda akan bisa dengan jernih melihat peristiwa ini. Secara keilmuan, tidaklah mungkin menara WTC bisa ambruk—180 derajat pula!—hanya karena ditabrak pesawat komersial. Berbagai bukti ilmiah dipaparkan dalam Eramuslim Digest dan mudah-mudahan Anda sudah membacanya. Dan yang menyatakan Zionis berada di balik peristiwa 911 bukanlah hanya pakar Muslim, tapi juga pakar Barat sendiri. Bahkan ada orang disekeliling Bush sendiri yang menyatakan Bush harus bertanggungjawab terhadap terjadinya peristiwa tersebut.” demikian “bukti” yang dia ketengahkan.
Dua alinea terakhir berbicara tentang diri Syaikh Usama dengan penuh rasa benci dan tidak sukanya terhadap beliau. Bahkan di sinilah tuduhan bahwa beliau agen CIA dilontarkan.
“Lantas, jika ada orang yang menyatakan Usamah bin Ladin sebagai dalang utama di balik peristiwa 911 maka itu hak dia. Apalagi Usamah bin Ladin dikenal dekat dengan sejumlah petinggi CIA. Apakah Usamah ikut serta dalam peristiwa yang berakhir dengan kerugian yang amat sangat yang menimpa umat Islam sedunia? Jika benar Usamah yang berada di balik peristiwa 911, mengapa dia tidak menghancurkan Zionis-Israel langsung di jantungnya, di Tel Aviv atau Yerusalem? Mengapa harus di New York di mana banyak orang tak berdosa ikut menjadi korbannya. Islam jelas melarang keras membunuh orang-orang yang tidak bersalah. Saya sangsi jika peristiwa 911 dilakukan oleh orang yang ingin memperjuangkan tegaknya agama Allah SWT. Adalah fakta jika peristiwa 911 menguntungkan Bush dan komplotan Zionisnya dan merugikan umat Islam. Wallahu’alam bishawab.” demikian akhir jawaban yang penuh kelemahan itu.
Dari tulisan eramuslim tersebut tersirat dan tersurat beberapa pertanyaan yang mereka lontarkan terkait Syaikh Usama dan operasi 911. Pertanyaan tersebut di antaranya :
- Siapa yang dirugikan dan diuntungkan dari peristiwa 911?
- Mengapa Syaikh Usama tidak menghancurkan Zionis-Israel langsung di jantungnya di Tel Aviv atau Yerusalem? dan
- Mengapa harus New York di mana banyak “orang tak berdosa” ikut menjadi korbannya?
Jawaban pertanyaan ke-1 yang dilontarkan sendiri oleh eramuslim adalah jawaban parsial dan penuh kelucuan. Kalau dia mengatakan bahwa yang diuntungkan adalah Bush dan Zionis dengan alasan bahwa Bush dan komplotan Zionisnya dengan mudah dapat mengambil 2 ladang minyak terbesar yaitu Irak dan Afghanisntan, maka ini adalah jawaban aneh. Apakah dia tidak mengetahui bahwa sumber minyak di perut Afghanistan sampai sekarang tidak pernah sempat AS gali dan sedot. Sedangkan ladang-ladang minyak Irak pasca tumbangnya Saddam sebagian besar telah dibakar oleh Mujahidin sehingga praktis AS tidak bisa memanfaatkannya. Lagi pula AS sudah kewalahan untuk menghadapi perlawanan Mujahidin di seluruh penjuru Irak.
Sedangkan dari operasi 911 tersebut AS sedikitnya menderita kerugian finansial 1 Trilyun US dollar. Sedangkan kerugian psikologi jauh lebih besar lagi. Lebih jauh dari itu operasi 911 hanyalah sebuah langkah untuk mengiring AS dalam lumpur yang membinasakan. Apakah dia belum baca analisa dalam buku ini.
Secara nyata hari ini Amerika telah jatuh ke dalam krisis multi dimensi yang berkepanjangan akibat menghadapi perlawanan Mujahidin di Irak dan Afghanistan.
Tentang mengapa Syaikh Usama tidak langsung menghancurkan Zionis-Israel, maka jawabanya sangat sederhana dan mudah dipahami. Zionis adalah sebuah kekuatan yang keberadaannya secara nyata bergantung pada AS. Logika sederhananya ketika tempat bergantungnya binasa maka segala yang menggantung padanya juga akan binasa atau sangat mudah untuk dilenyapkan.
Hal tersebut adalah strategi Al-Qaeda yang rangkumannya bisa anda baca di sini.
Syaikh Abdullah Azzam juga pernah mendapat tuduhan bahwa beliau telah menelantarkan Palestina dan lebih memilih Afghanistan. Menangapi tuduhan orang yang berpikir pendek tersebut beliau menjawab bahwa Jihad Afghanistan ini adalah langkah untuk membebaskan Palestina. Pernyataan senada juga disampaikan Syaikh Abu Mus’ab Az Zarqawy; ” Peperangan kami di Irak, sedangkan mata kami di Baitul Maqdis.”
Kondisi nyata hari ini menunjukkan bahwa Israel telah terkepung oleh kekuatan Mujahidin. Dari arah barat Mujahidin Irak dengan Daulah Islam Iraknya, mujahidin Lebanon dengan Fatah Al Islamnya siap menyerang posisi Israel. Sedangkan dari arah timur Al-Qaeda Jazirah Arab dan Al-Qaeda Fi Junub Jazirah Arab (Zaman) telah melancarkan serangan terutama pada kilang-kilang minyak penyuplai kekuatan Israel. Dari arah Afrika kekuatan telah terbangun di Somalia dan Aljazair. Begitu AS tumbang, semua pemerintahan pro AS di Mesir, Zaman, Saudi, Siria, libanon, Yordania dan disekitar Baitul Maqdis lainnya insyaAllah bakal dilenyapkan oleh Mujahidin. Pelenyapan pemerintahan-pemerintahan murtad ini sangat krusial sebelum menghajar Israel karena selama ini Israel menjadi kuat disebabkan dilindungi oleh pemerintahan-pemerintahan murtad tersebut.
Pertanyaan ke tiga tidak perlu kami jawab karena sudah dijawab oleh seorang ulama dalam bukunya ” Hakikatul Aharbus Salibiyah Jadidah” yang diterjemahkan dan diterbitkan oleh pustaka Al Alaq dengan judul Serangan WTC dalam Timbangan Syar’i. (Hanin Mazaya/infojihad/Arrahmah.com)