TUNIS (Arrahmah.id) – Gerakan Ennahda Tunisia kemarin mengutuk invasi militer Rusia ke Ukraina. Partai menggambarkannya sebagai “pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional dan hak orang untuk menentukan nasib sendiri dalam kerangka kebebasan, demokrasi dan keamanan.”
Partai tersebut menyerukan penyelesaian setiap perselisihan melalui “dialog dan penghormatan terhadap Piagam PBB.” Ia mengecam apa yang digambarkannya sebagai “fluktuasi posisi resmi Tunisia yang bertentangan dengan tradisi kebijakan luar negeri kita.”
Tunisia baru-baru ini mengatakan bahwa suara mayoritas di Majelis Umum PBB, menyerukan “penarikan segera” dari Ukraina adalah “kemenangan”, lansir Anadolu (4/3/2022).
PBB baru-baru ini mengadopsi resolusi yang meminta Rusia untuk segera menarik pasukan militernya dari Ukraina. Sebanyak 141 negara memberikan suara mendukung resolusi tersebut; lima — Rusia, Suriah, Eritrea, Belarusia, dan Korea Utara — memberikan suara menentang, dan 35 lainnya abstain.
Rusia meluncurkan operasi militernya di Ukraina pada 24 Februari. Hal ini memicu tanggapan internasional yang marah dan pengenaan sanksi ekonomi dan keuangan “keras” terhadap individu Moskow dan Rusia. (haninmazaya/arrahmah.id)