MALI (Arrahmah.com) – Serangan baru yang menargetkan pasukan Prancis kembali terjadi di Mali pada Jumat (8/1/2021). Serangan terjadi setelah serangan udara Prancis menewaskan puluhan orang yang menghadiri pesta pernikahan beberapa hari lalu.
Enam tentara Prancis terluka setelah seorang meledakan diri ketika konvoy pasukan Prancis melintas. Kejadian ini menjadi serangan ketiga yang diderita Prancis sejak akhir Desember, ujar staf militer Prancis.
“Sebuah kendaraan tak dikenal melaju dengan kecepatan tinggi menuju bagian belakang konvoi yang sedang beroperasi dengan tentara Mali,” menurut pernyataan resmi militer Prancis seperti dikutip dari France 24 News (9/1).
Militer Prancis yang terluka kemudian dievakuasi dengan helikopter ke rumah sakit militer di Gao.
Sebelumnya pada tanggal 2 Januari, dua tentara Prancis, termasuk seorang wanita, tewas setelah kendaraan militer mereka terkena ledakan IED.
Lima hari sebelumnya, tiga tentara dPrancis juga menjadi korban ledakan IED. Kematian ini membuat jumlah tentara Prancis tewas di Sahel menjadi 50 sejak 2013 dalam operasi anti-jihadis.
Kedua serangan mematikan ini telah diklaim oleh GSIM yang berafiliasi dengan Al Qaeda. (Hanoum/Arrahmah.com)