WASHINGTON (Arrahmah.id) – Enam tentara AS di Suriah menderita cedera otak traumatis dalam dua serangan pekan lalu oleh militan yang didukung Iran, Pentagon mengatakan pada Kamis (30/3/2023), dan menambahkan bahwa mereka didiagnosa dalam pemeriksaan rutin dalam beberapa hari terakhir, demikian laporan Reuters.
Pengungkapan ini semakin menambah jumlah korban jiwa di antara pasukan Amerika Serikat dari serangan dan serangan balasan di Suriah pekan lalu, menjadi total 12 tentara AS yang terluka. Serangan-serangan tersebut juga menewaskan seorang kontraktor Amerika dan melukai seorang kontraktor lainnya.
Juru bicara Pentagon, Brigadir Jenderal Patrick Ryder, mengatakan bahwa empat anggota militer menderita cedera otak traumatis di pangkalan AS di dekat kota Hasakah, Suriah, dalam sebuah serangan pesawat tak berawak pada 23 Maret. Dua orang lainnya menderita luka-luka di lokasi pendukung misi Green Village selama serangan pada 24 Maret.
“Semua personel yang berada di sekitar ledakan diperiksa untuk mengetahui adanya cedera otak traumatis. Jadi, cedera tambahan ini diidentifikasi selama pemeriksaan medis pasca-serangan,” kata Ryder dalam konferensi pers.
Pentagon juga memperkirakan delapan militan tewas dalam serangan udara balasan AS terhadap dua fasilitas yang terkait dengan Iran di Suriah.
Ryder mengatakan bahwa para militan yang tewas tidak diyakini berasal dari Iran, namun terkait dengan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC). (haninmazaya/arrahmah.id)