KAIRO (Arrahmah.com) – Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi mengklaim pada Rabu (25/1/2017) bahwa Mesir telah berada “di jalur yang benar” enam tahun setelah pemberontakan yang menggulingkan Hosni “Mubarak”
Berbicara dalam pidato televisi memperingati hari revolusi, Al-Sisi menyeru para pemuda yang ambil bagian dalam protes massal pada 2011 lalu untuk bekerja demi masa depan negara.
“Penilaian objektif perkembangan di Mesir dalam beberapa tahun terakhir telah menjelaskan bahwa kita telah bergerak di jalur yang benar,” klaim Al-Sisi seperti dilansir Arab News.
25 Januari menandai peringatan revolusi yang meletus pada 2011 ketika para demonstran mulai berkumpul di alun-alun Tahrir menuntut berakhirnya kekuasaan “Mubarak” yang telah menjadi penguasa Mesir selama tiga dekade.
Selama 18 hari ratusan ribu demonstran berkumpul di kamp-kamp darurat, memprotes kesenjangan sosial, korupsi di tubuh pemerintah dan kekerasan yang dilakukan polisi. Mereka juga menyerukan reformasi.
Di bawah tekanan, “Mubarak” akhirnya mengundurkan diri pada 11 Februari dan terus ditahan di sebuah rumah sakit militer di pinggiran Kairo.
Seperti peringatan sebelumnya, polisi dikerahkan di Kairo pada Rabu (25/1) untuk mencegah berkumpulnya massa.
Para kritikus mengatakan Al-Sisi telah menindak kebebasan terutama setelah kudeta militer yang menggulingkan presiden terpilih pertama sejak revolusi, Muhammad Mursi.
Tahun-tahun kekacauan politik yang telah menewaskan ratusan tentara dan polisi sejak penggulingan Muhammad Mursi telah mengakibatkan dampak buruk bagi perekonomian Mesir.
Tahun lalu, rezim Al-Sisi mendapatkan pinjaman senilai 12 milyar USD dari IMF, namun pada Rabu (25/1) Al-Sisi mengklaim akan menghidupkan kembali perekonomian.
“Kami akan terus mereformasi ekonomi, membangun proyek-proyek besar di seluruh Mesir, mendukung proyek-proyek kecil dan menengah, dan meningkatkan iklim investasi domestik dan asing,” klaimnya. (haninmazaya/arrahmah.com)