AMERIKA SERIKAT (Arrahmah.com) – Tiga pengawal Barrack Obama yang terlibat skandal seks dengan pelacur di Kolombia mengundurkan diri dari jabatan ‘kehormatan’ mereka, menyusul tiga rekan mereka yang memilih untuk resign lebih awal, setelah Barack Obama diberikan pengarahan oleh Direktur Dinas Rahasia Mark Sullivan.
“Selain tindakan para personil diumumkan sebelumnya, tiga karyawan lain telah memilih untuk mengudurkan diri,” kata Asisten Direktur Paul Morrisey pada hari Jum’at (20/4/2012) dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan itu juga mengatakan bahwa para agen dinas rahasia yang telah membuat Amerika malu telah dibersihkan dari kesalahan, tetapi akan menghadapi tindakan administratif.
Meski demikian, masih dikatakan adil oleh Paul morrsey. “Dinas rahasia terus melakukan investigasi penuh, meyeluruh dan adil, memanfaatkan semua teknik investigasi yang ada kepada agen kami, ” kata pernyataan itu, dilansir Aljazeera pada Sabtu (21/4).
Pengunduran diri keenam pengawal Obama yang telah ‘bermain’ dengan para pekerja seks komersial di sebuah hotel di Cartagena, di saat KTT para petinggi Amerika pekan lalu digelar.
Militer AS sebelumnya mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki 11 agen yang ketahuan terlibat dalam skandal seks tersebut.
Sullivan mengatakan pada hari Selasa (17/4) bahwa “11 agen dinas rahasia dan para pejabat AS terlibat dalam insiden ini”.
Sementara menurut seorang pejabat AS, tidak diketahui namanya, sedikitnya 10 tentara AS dapat terlibat dalam skandal itu, seperti yang dilansir AFP, Selasa (17/4).
“Enam tersangka adalah dari Grup pasukan khusus Angkatan Darat 7 AS, dua adalah dari korps Marinir, dua dari Angkatan laut dan satu dari Angkatan udara,” kata seorang juru bicara Komando AS selatan, yang mengawasi pasukan di Amerika Tengah dan Selatan.
Hampir semua dari 11 agen rahasia itu membawa pelacur ke kamar hotel yang terpisah dimana hotel Obama menginap.
Kasus ini telah tersiar ke seluruh dunia dan menjadi headline di media-media, yang telah membuat AS malu di hadapan dunia dan mengganggu misi Obama di Kolombia. Obama mengatakan bahwa dia akan “marah” jika rincian yang diberitakan di media-media benar adanya. (siraaj/arrahmah.com)