KANDAHAR (Arrahmah.com) – Sedikitnya enam orang dilaporkan tewas dalam bentrokan dengan polisi boneka Afghanistan di Afghanistan selatan pada Rabu (8/5/2013).
Terdapat perselisihan laporan terkait insiden ini.
Otoritas boneka mengklaim bahwa kebanyakan korban tewas adalah anggota Taliban yang menyusup. Mereka diklaim menjadi dalang serangkaian protes menentang pelanggaran perbatasan oleh militer Pakistan.
Selama demonstrasi, “Taliban” melepaskan tembakan, menargetkan gedung-gedung pemerintah dan membunuh dua supir yang melintas di mana ratusan orang telah berkumpul, klaim kepala polisi Kandahar, Jenderal Abdul Raziq kepada AFP.
Raziq juga mengklaim bahwa polisi menembak orang-orang bersenjata dan menewaskan empat dari mereka.
“Orang-orang berdemonstrasi menentang Pakistan namun Taliban mengubahnya menjadi kekerasan,” klaimnya. “Polisi harus melepaskan tembakan,” tambahnya mengeluarkan pembelaan.
Pejabat Media provinsi Kandahar mengatakan tiga supir tewas oleh penyerang dan delapan penyerang tewas oleh polisi di distrik Maiwand.
“Terdapat beberapa orang bersenjata yang melepaskan tembakan dari kalangan demonstran,” ujarnya.
Penduduk setempat mengatakan kepada AFP bahwa protes dilakukan untuk menentang serangan malam di rumah-rumah sipil oleh pasukan teroris gabungan AS-Afghanistan bukan menentang pelanggaran Pakistan.
Sementara itu, seorang juru bicara Imarah Islam Afghanistan mengatakan tidak ada pejuangnya yang terlibat dalam aksi protes tersebut, lansir Al Arabiya.
Seorang dokter di rumah sakit Maiwand mengatakan bahwa lima jenazah dan 20 korban luka telah dibawa masuk. (haninmazaya/arrahmah.com)