JOMBANG (Arrahmah.id) – Sebuah kecelakaan terjadi antara kereta api dan mobil di perlintasan yang tidak terjaga di Jombang, Jawa Timur, pada Sabtu (29/7/2023) malam. Akibat kecelakaan tersebut, enam orang dikabarkan meninggal dunia dan dua lainnya mengalami luka berat.
Korban meninggal dunia antara lain Sumiowati (60), Alinsa Mareta (16), Sutrianingsih (30), Azahrah Rohmah (14), Adelia (19), Wahyu Koswoyo (42).
Sedangkan korban luka berat adalah Fikri Hidayatuloh (42) dan Arimbi (13). Korban dievakuasi ke RSUD Jombang untuk perawatan lebih lanjut.
Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun Supriyanto memaparkan bahwa kecelakaan tersebut berawal saat kereta api KA 423 (Rapih Dhoho) sedang melaju di perlintasan km 85 antara Stasiun Jombang dan Sembung. Sekitar pukul 23.14 WIB kereta api melintasi perlintasan sebidang yang tidak dijaga, di saat bersamaan ada mobil yang hendak lewat.
“Mobil melaju dari arah utara ke selatan, sudah diperingatkan dan diteriaki oleh warga yg melihat namun tidak mendengar dan tetap melaju terus melewati perlintasan KA, sehingga tidak terhindarkan menemper (menempel) KA 423 Dhoho,” kata Supriyanto pada Ahad (30/7), melansir Antara.
Ia mengatakan masinis langsung melaporkan ke pusat pengendali perjalanan KA di Madiun, bahwa kereta api yang dikemudikannya telah tertemper kendaraan dengan lokasi kejadian di perlintasan sebidang tak terjaga di km 85 antara stasiun Jombang – Sembung.
Petugas keamanan Stasiun Jombang juga langsung menuju ke lokasi. KA Dhoho yang berhenti di lokasi kejadian juga langsung dilakukan pemeriksaan.
“Kereta dinyatakan aman bisa berjalan. Selanjutnya pukul 23.25 WIB, KA Dhoho berangkat lagi menuju Stasiun Sembung dari km 85,” ujar Supriyanto.
Selanjutnya, Polsuska dan petugas kemanan Stasiun Jombang mengamankan jalur KA, mendata pengemudi, kendaraan serta surat-surat kendaraan.
Petugas juga menghubungi Polsek Jombang Kota dan Satlaka Lantas Polres Jombang untuk proses evakuasi. (rafa/arrahmah.id)