KASHMIR (Arrahmah.id) – Empat tentara India tewas, dan tiga lainnya terluka setelah penyerang menyergap kendaraan militer India di distrik perbatasan paling selatan, Rajouri, di wilayah Kashmir yang diduduki India, kata para pejabat pada Jumat (22/12/2023).
Seorang pejabat militer India mengatakan kepada Al Jazeera bahwa serangan tersebut terjadi pada Kamis sore ketika dua kendaraan militer -truk mini dan panser- yang membawa sembilan tentara bergerak ke sebuah tempat di mana operasi pencarian sedang dilakukan untuk menemukan para tersangka pemberontak di Rajouri.
Dalam sebuah pernyataan pada Kamis malam, tentara India mengklaim bahwa “pasukan mereka segera melakukan pembalasan”.
Menyusul serangan tersebut, tentara India melancarkan sebuah operasi besar-besaran di daerah tersebut untuk menangkap para penyerang yang diyakini bersembunyi di daerah hutan lebat. Daerah-daerah di sekitarnya juga dijaga ketat. Sejauh ini, bagaimanapun, tentara belum menyatakan adanya korban di antara para penyerang, lansir Al Jazeera.
Distrik Rajouri dan Poonch merupakan daerah perbukitan yang dekat dengan Garis Kontrol (LoC), garis demarkasi antara wilayah Kashmir yang dikelola India dan Pakistan.
Pemberontakan bersenjata di Kashmir, yang diklaim secara penuh oleh India dan Pakistan, tetapi diperintah sebagian oleh kedua negara ini, telah berlangsung sejak 1990-an untuk menentang kekuasaan India. India menuduh Pakistan mendanai dan mempersenjatai pemberontakan ini.
New Delhi telah berjuang selama beberapa dekade untuk sepenuhnya menekan sentimen anti-India di Kashmir.
Pada Agustus 2019, pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi mencabut status semi-otonom wilayah ini, yang dijamin di bawah konstitusi India ketika mantan raja Kashmir mengaksesi Uni India pada 1948. Awal pekan ini, Mahkamah Agung India menguatkan keputusan pemerintah Modi. India juga telah membagi apa yang dulunya merupakan sebuah negara bagian penuh menjadi dua wilayah yang diperintah oleh pemerintah federal -Jammu dan Kashmir dan Ladakh. (haninmazaya/arrahmah.id)