DARAA (Arrahmah.com) – Empat rumah sakit di provinsi Daraa, selatan Suriah, dipaksa untuk tutup dalam beberapa hari terakhir setelah serangan udara intensif dalam beberapa hari terakhir oleh pasukan rezim Nushairiyah, ujar laporan kelompok pemantau pada Kamis (2/7/2015).
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan sedikitnya 18 orang gugur dalam serangan di Daraa pada Rabu (1/7), termasuk dalam serangan yang memukul sebuah pos pemeriksaan milik pejuang Suriah di dekat sebuah rumah sakit di
kota Saida, lansir AFP.
“Seorang staf rumah sakit tewas bersama tiga pejuang,” ujar kelompok pemantau yang berbasis di Inggris.
“Serangan merusak rumah sakit Saida, yang merupakan rumah sakit keempat yang berhenti bekerja dalam waktu seminggu di provinsi Daraa karena serangan intensif oleh rezim,” lanjut laporan SOHR.
SOHR menambahkan bahwa sebuah rumah sakit yang dijalankan oleh lembaga amal di kota Ghariyah juga terpaksa tutup karena rezim terus-menerus menargetkan rumah sakit tersebut.
Dua rumah sakit lainnya di kota Namaa dan Tafas juga telah berhenti beroperasi dalam beberapa hari terakhir karena kerusakan yang disebabkan oleh serangan udara.
SOHR mengatakan serangan oleh rezim di Daraa pada Rabu (1/7) termasuk penggerebekan di dan sekitar kota Saida yang meninggalkan 13 orang gugur.
Namun kantor berita corong propaganda rezim, SANA, mengklaim bahwa serangan udara telah dilancarkan di sebuah “pabrik bom” di kota Saida dan menewaskan “15 teroris”.
Organisasi hak asasi manusia dan kelompok medis telah berulangkali memperingatkan menurunnya kondisi medis di Suriah, di mana rumah sakit dan staf medis telah menjadi target serangan selama perang yang kini memasuki tahun kelima. (haninmazaya/arrahmah.com)