Kabul (arrahmah) – Mujahidin Taliban menghadang ronda polisi di Afganistan barat, dan menewaskan empat polisi dan menculik dua lagi, kata gubernur dan satuan bersenjata di negeri itu, Jumat.
Dua polisi lain luka akibat serangan itu, yang terjadi Kamis malam di propinsi Nimroz, kata gubernur Ghulam Dastageer Azad kepada kantor berita Prancis (AFP).
Ia menyatakan, satuan polisi ditempatkan di daerah itu untuk melacak penyerang tersebut.
Enam tahun sejak Taliban digulingkan serbuan pimpinan Amerika Serikat (AS) pada akhir 2001, perlawanan meningkat di negara itu.
Juru bicara Taliban, Yousuf Ahmadi, menyatakan bahwa pejuang bersama dengan kelompok bersenjatanya melancarkan serangan tersebut.
“Kami menewaskan empat polisi dan membawa dua polisi hidup-hidup,” katanya lewat telepon.
Serangan itu mirip serangkaian yang dilakukan kelompok bersenjata, yang bersekutu dengan gerakan Taliban, yang berkuasa antara 1996 hingga 2001.
Terdapat sekitar 60.000 tentara asing, kebanyakan dari mereka di bawah kepemimpinan persekutuan pertahanan Atlantik utara NATO, yang berjuang melawan perlawanan Taliban, yang dikaitkan dengan Alqaida, bersama pasukan Afgan.
Tahun lalu adalah yang paling maut dari pemberontakan itu, dengan lebih dari 6.000 orang diperkirakan tewas.
Seorang jenderal Kanada pada kamis menyatakan keamanan membaik secara tajam beberapa bulan terakhir di bagian selatan negara itu, tempat pasukan NATO pimpinan Kanada berada, tapi uji nyata akan terjadi pada Mei hingga September saat pertempuran biasa menghebat.
“Dampak keamanan, yang kami lakukan dengan mitra kami untuk dicapai, mulai terjadi, mulai mewujud di daerah sasaran,” kata Jenderal Michel Gauthier.
Dua petugas keamanan Afgan bekerja dengan tentara Amerika Serikat di Afganistan tenggara tewas, dan satu lagi cedera, akibat bom jalanan menghancurkan kendaraan mereka di dekat perbatasan Pakistani, kata gubernur pada Rabu.
Serangan itu terjadi di daerah Shinkay di daerah Khost, Afganistan tenggara, Selasa pagi saat tentara dalam perjalanan dari pusat daerah itu ke pos terdepan mereka, kata Gubernur Arsala Jamal.
Kepala polisi propinsi, Mohammad Ayoub, juga memastikan ledakan itu dan menyatakan mereka dari suku setempat, yang dibayar dan diperlengkapi oleh tentara Amerika Serikat di daerah itu untuk memerangi pejuang Taliban serta Alqaida bersama pasukan gabungan.
Mujahidin Taliban memasang ratusan bom jalanan tahun lalu, melancarkan lebih dari 140 serangan jibaku dan menyasar puluhan pejabat pemerintah sebagai bagian dari upaya mereka menggulingkan pemerintah Afgan buatan Barat dan mengusir tentara asing dari negara itu.
Kandahar adalah tempat kelahiran Taliban dan kota utama di wilayah bergolak selatan.
Taliban, yang memerintah Afganistan sejak 1996, mengobarkan pemberontakan sejak digulingkan dari kekuasaan di negara itu oleh serbuan pimpinan Amerika Serikat pada 2001, karena menolak menyerahkan pemimpin Al Qaidah Usamah bin Ladin, yang dituduh bertanggungjawab atas serangan di wilayah negara adidaya itu, yang menewaskan sekitar 3.000 orang pada 11 September 2001.
Tiga tentara Afganistan tewas dan empat lagi cedera akibat serangan bom jalanan, sementara dua tentara anggota pasukan keamanan tewas dan seorang cedera dalam serangan terpisah, kata pejabat pada Rabu.
Tiga tentara itu tewas sesudah kendaraan mereka dihantam bom di desa Hakim Shah, daerah Musa Qala, propinsi Helmand, Rabu pagi, kata kementerian pertahanan.
Sumber: Antara